Trump Atur Pertemuan Putin dan Zelensky, Janji Jamin Keamanan Ukraina
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia telah mengatur pertemuan tatap muka antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Usai bertemu sejumlah pemimpin eropa termasuk Zelensky di Gedung Putih, Washington, AS, pada Senin (18/8) waktu setempat, Trump menghubungi Putin.
Trump mengklaim telah mengatur pertemuan Putin dan Zelensky untuk membahas cara untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini disampaikan Trump usai berkomunikasi melalui telepon dengan Putin.
"Saya menelepon Presiden Putin, dan mulai mengatur pertemuan, antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky," kata Trump dalam sebuah unggahan media sosial tak lama setelah perundingan panjang dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa berakhir, dikutip dari Associated Press, Selasa (19/8).
Trump mengatakan, setelah pertemuan antara Putin dan Zelensky terlaksana, akan dilakukan pertemuan lanjutan yang juga dihadiri olehnya. Namun, belum jelas apakah Putin telah sepenuhnya menyetujui pembicaraan tersebut.
"Sekali lagi, ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk (mengakhiri) perang yang telah berlangsung selama hampir empat tahun," kata Trump.
Di sisi lain, kantor berita pemerintah Rusia, Tass, yang mengutip penasihat urusan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, melaporkan bahwa Putin dan Trump berbicara mendukung kelanjutan perundingan langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina. Ushakov mengatakan, mereka juga membahas gagasan untuk meningkatkan level negosiasi langsung Rusia-Ukraina.
Setelah bertemu dengan Trump di Gedung Putih, Zelensky mengatakan jika Rusia tidak menunjukkan keinginan untuk bertemu, maka Ukraina akan meminta Amerika Serikat untuk bertindak.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, yang menghadiri perundingan di Gedung Putih, mengatakan jika Rusia tidak bekerja sama dalam perundingan dengan Ukraina, maka Amerika Serikat dan Eropa akan mengambil tindakan berupa tarif dan sanksi terhadap Moskow.
Zelensky sebelumnya mengatakan ingin Rusia menyetujui gencatan senjata sebelum pertemuan apa pun antara dirinya dan Putin. "Kami harus bertemu tanpa syarat apa pun, dan memikirkan perkembangan apa yang bisa dicapai dalam perjalanan menuju akhir perang ini," kata Zelensky.
Sebelumnya, Trump juga mengungkapkan, selama pembicaraan dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa, pembahasan wilayah dan potensi gencatan senjata bahwa potensi gencatan senjata harus dibahas selama pertemuan tatap muka antara Rusia dan Ukraina.
"Kita akan membiarkan presiden datang dan berbicara dengannya, lalu kita lihat bagaimana hasilnya," kata Trump.
Pernyataan ini berbeda dengan apanyang disampaikan Trump usai bertemu dengan Putin pekan lalu. Dalam pernyataan di Alaska, Trump tampak condong ke atuntutan Putin agar Ukraina menyerahkan tanah yang disita oleh Rusia.
Jamin Keamanan Ukraina
Trump juga mengumumkan bahwa ia akan mendukung jaminan keamanan Eropa untuk Ukraina. Ia mengatakan akan ada kehadiran keamanan "mirip NATO" dan semua detailnya akan dibahas bersama para pemimpin Uni Eropa.
"Mereka ingin memberikan perlindungan dan mereka sangat yakin akan hal itu, dan kami akan membantu mereka dalam hal itu," kata Trump.
Di sisi lain, Zelensky mengatakan keterlibatan mendalam AS dalam jaminan keamanan sangat penting. "Penting bagi Amerika Serikat untuk memberikan sinyal yang jelas, yaitu bahwa mereka akan menjadi salah satu negara yang akan membantu," katanya.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Rusia menolak gagasan kemungkinan penempatan pasukan penjaga perdamaian NATO di Ukraina. Juru bicara kementerian, Maria Zakharova, memperingatkan skenario seperti itu dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut dan "konsekuensi yang tak terduga".

