Menjaga Keseimbangan Diri dengan Melakukan Hobi

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
23 Januari 2021, 14:43
Warga bersepeda melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (3/1/2021). Meski Car Free Day belum diberlakukan karena Pemprov DKI masih memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah warga tetap berolahraga melintasi jalan Sudirman - Th
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww

Pembatasan aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 membuat masyarakat, mau atau tidak, lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tinggal. Hal ini bukan tanpa tantangan. Lambat laun, kita rentan mengalami kebosanan.

Oleh karena itu, masyarakat perlu kreatif menyiasati risiko penat yang dapat berujung kepada stres. Mengutip laman www.shutterfly.com, salah satu cara ialah dengan mencari hobi atau kegemaran baru.

Kita dapat mencoba dan mempelajari berbagai kegiatan seru yang mungkin sebelumnya jarang dilakukan, misalnya bercocok tanam, olahraga, merajut, melukis, mendekor ulang rumah, membuat seni kolasi, dan lain-lain.

Hobi merupakan salah satu cara paling utama untuk menghubungkan diri dengan passion kita. Melakukan hobi membuat kita tetap aktif selama di rumah, tidak hanya aktif secara fisik tetapi juga psikis.

Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya kita setidaknya memiliki satu hal yang bersifat hobi. Salah satunya yang paling utama adalah bisa menjadi medium katarsis alias pelepasan stres, sebab aktivitas dilakukan dengan santai dan antusias.

Melakoni hobi ternyata menjadi cara yang banyak dipilih masyarakat demi menjaga keseimbangan diri selama menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini dibenarkan Tokopedia. Marketplace ini melansir bahwa setidaknya ada lima hobi yang semakin intens dilakukan masyarakat sepanjang 2020, yaitu olahraga, membaca buku, berkebun, melukis, dan memasak.  Hal itu terlihat dari peningkatan transaksi dua kali lipat pada kategori sports, buku, alat tulis dan memasak dibanding 2019. Sementara untuk sub kategori Taman, market place besutan William Tanuwijaya, mencatat transaksi empat kali lipat.

Bagaimanapun, banyak waktu di rumah bukan berarti kita menghabiskannya hanya dengan duduk dan berdiam diri. Aktif bergerak adalah salah satu kunci untuk melepas stress dan gelisah.

Pada sisi lain, mengutip Katadata.co.id diketahui bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan pergeseran pola belanja pada masyarakat, terutama kelompok menengah atas. Ekonom Chatib Basri menyebut, kelompok masyarakat ini meningkatkan konsumsinya untuk belanja kebutuhan yang terkait dengan hobi.

"Belanja untuk kebutuhan hobi meningkat dan bahkan sudah di atas normal. Ini yang menjelaskan kalau kita mau membeli sepeda di Jakarta itu sampai inden," ujar Chatib dalam Mandiri Webinar Series: Dunia Pasca Pandemi, Ada Apa dengan 2021, Rabu (2/12).

Chatib menjelaskan, kelompok menengah atas selama pandemi mengurangi konsumsi barang esensial dan meningkatkan belanja pada kebutuhan barang terkait hobi. Hal ini yang mendorong peningkatan permintaan tak hanya pada sepeda, tetapi juga pada ikan hias, tanaman, dan produk lain terkait hobi. "Karena kerja di rumah, maka harus ada aktivitas yang dilakukan di rumah. Berkebun dan sebagainya. Mereka yang mampu menangkap perubahan ini akan punya pasar," katanya.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...