Tip Pantau Kesehatan Sendiri Saat Isolasi Mandiri

Arofatin Maulina Ulfa
Oleh Arofatin Maulina Ulfa - Tim Riset dan Publikasi
31 Januari 2021, 13:44
Seorang warga positif COVID-19 berada di dalam rumahnya di Kelurahan Kejambon, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020). Warga tersebut beserta lima anggota keluarganya melakukan isolasi mandiri karena positif COVID-19, sehingga para tetangga di daerah terse
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.

Penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Per 30 Januari 2021, kasus positif Covid-19 mencapai 14.518 orang. Angka tersebut membuat jumlah kasus harian kembali memecahkan rekor. Sementara fasilitas kesehatan untuk perawatan Covid-19 semakin menipis. DKI Jakarta misalnya, kapasitas RS rujukan untuk perawatan Covid-19 per 17 Januari 2021 hanya tersisa 13 persen.

Oleh karena itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pasien Covid-19 yang tak bergejala melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal ini untuk mengurangi beban rumah sakit.

"Tolong, Bapak, Ibu yang masih tidak demam, tidak sesak napas tapi dites positif, Bapak Ibu tuh masih bisa melakukan isolasi mandiri," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1/2021).

⁠Kondisi ini menuntut pasien isolasi mandiri (isoman) untuk dapat memastikan kondisi mereka secara mandiri. Berikut beberapa tips untuk memeriksa kondisi kesehatan sendiri saat isoman.

1. Rutin Cek Suhu 

Untuk mendeteksi gejala infeksi Covid-19, suhu tubuh merupakan indikator paling mudah. Hal ini dijelaskan Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr Shela Rachmayanti tentang pentingnya mengukur suhu tubuh di masa pandemi.

“Kenapa penting banget mengukur suhu di masa pandemi Covid-19 ini? Pertama jawabannya adalah karena salah satu gejala dari infeksi Covid-19 adalah peningkatan suhu tubuh atau demam. Kedua batuk kering, kemudian sesak napas atau sampai ada yang menyatakan rasa lemah, kemudian nyeri sendi dan sebagainya sehingga diare,” kata Shela dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Untuk itu, pastikan untuk selalu memantau kondisi tubuh dengan thermometer yang banyak dijual di pasaran. Dengan mengecek suhu secara berkala akan sangat membantu pemantauan dalam proses pemulihan saat isolasi mandiri. 

2. Selalu Pantau Tensi

Menurut data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dari total kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 1.488 pasien tercatat memiliki penyakit penyerta per tanggal 13 Oktober 2020. Adapun presentase terbanyak diantaranya penyakit hipertensi 50,5%, Diabetes Melitus 34,5% dan penyakit jantung 19,6%.

Sementara dari jumlah 1.488 kasus pasien yang meninggal sebanyak 13,2% memiliki hipertensi, 11,6% dengan Diabetes Melitus serta 7,7% dengan penyakit jantung. Untuk itu, memantau tensi saat isolasi mandiri dapat meminimalisir resiko jika pasien memiliki riwayat darah tinggi maupun tidak.

Mengutip Alodokter, tekanan darah orang dewasa dikatakan normal jika angkanya dalam interval 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Tekanan darah normal bisa naik atau turun tergantung aktivitas fisik dan kondisi emosional. Saat ini, alat pendeteksi tensi mandiri juga telah tersedia di pasaran dan dijual secara bebas.

3. Gunakan Oximeter

Pada 26 Januari 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah menggunakan oximeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Saat ini, alat tersebut wajib dimiliki saat pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Menurut WHO, oximeter membantu menunjukkan kondisi klinis seseorang apakah perlu dirawat ke RS.

Adapun oximeter adalah alat medis yang digunakan untuk memantau tingkat oksigen dalam darah pasien, sehingga dapat mencegah terjadinya Happy Hypoxia. Kondisi ini adalah ketika kadar oksigen di dalam darah berkurang hingga di bawah angka normal dan tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Normalnya, kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada rentang 95–100% atau sekitar 75–100 mmHg.

4. Tetap Terhubung dengan Faskes Terdekat

Sekalipun tanpa gejala atau OTG, diwajibkan untuk terus terhubung dengan fasilitas kesehatan  terdekat. Kabarkan kondisi harian agar jika tiba-tiba kondisi memburuk, tim kesehatan di faskes tersebut bisa segera mengambil langkah-langkah untuk memeriksa hingga evakuasi. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...