Jenis Ikan Koi, Harga, dan Cara Merawatnya
Para pecinta ikan hias tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ikan koi. Coraknya yang indah dan beragam membuat ikan pembawa keberuntungan ini diburu kolektor ikan.
Ikan koi berasal dari dataran Tiongkok. Namun, pada abad ke 17, ikan ini dibawa ke Jepang untuk dijadikan bahan makanan. Di Negeri Sakura itu, ikan koi diperkenalkan sebagai simbol cinta dan persahabatan.
Bukan hanya itu, masyarakat Jepang telah menganggap ikan dengan nama ilmiah cyprinus rubrofuscus ini sebagai lambang keberuntungan, kemakmuran, nasib baik, hingga disebut dapat memberi manfaat spiritual.
Ikan koi mulai dilirik oleh masyarakat global pada 1914 ketika salah satu jenisnya diberikan kepada kaisar Jepang sebagai hadiah untuk menghiasi parit istana kaisar Hirohito. Sejak saat itu, pesona anggun koi menarik perhatian banyak orang.
Hingga saat ini terdapat beragam jenis ikan koi dengan warna dna pola yang berbeda. Mengutip Kodama Koi Farm dan beberapa situs terkait lainnya, berikut jenis ikan koi yang telah diklasifikasi dan diperjualbelikan di pasaran:
Jenis-Jenis Ikan Koi
- Asagi: Tubuh ikan koi ini berwarna biru atau nila. Warna merah pada pangkal sirip dada disebut Motoaka.
- Bekko: Ikan koi Bekko berwarna hitam dan putih. Walaupun berasal dari jenis Taisho Sanke, tidak ada warna yang melekat pada tubuhnya.
- Chagoi: Ikan ini memiliki perpaduan warna abu-abu dengan lapisan warna kuning keemasan tipis. Ikan ini terbilang jenis koi yang termurah dengan harga sekitar Rp 200 – Rp 400 ribu.
- Geromo: Ikan ini merupakan persilangan koi Kohaku dan Asagi. Harganya berkisar Rp 450 – Rp 700 ribu.
- Ginrin: Sisik jenis ikan koi ini berbentuk berlian dan dapat bersinar saat terkena cahaya.
- Doitsu: Koi ini juga disebut ikan karper Jerman. Sebagian besar ikan ini tidak memiliki sisik.
- Goshiki: Koi hasil pembiakan Asagi dan Kohaku ini memiliki beragam jenis warna, mulai dari merah, hitam, biru, hingga abu-abu.
- Kawarimono: Antara koi Kawarimono yang satu dengan lainnya memiliki penampilan yang berbeda. Jika ada koi yang tidak digolongkan pada varitas lain, maka akan dimasukan ke dalam kelompok ini.
- Hirenaga: Hirenaga juga dijuluki kupu-kupu air dan terkenal karena siripnya yang cantik dan ekornya yang panjang.
- Kikokuryu: Ikan ini memiliki kulit platinum yang mengilap serta sirip berwarna sumi (sejeni tinta hitam di Jepang).
- Koromo: Pola berwarna merah pada kulit putihnya menjadi ciri khas koi ini.
- Kohaku: Ikan ini mencolok dengan pola berwarna merah pada kulitnya.
- Kumpay Slayer: Koi ini juga disebut koi butterfly, karena memiliki saya panjang nan indah seperti kupu-kupu. Ikan ini tergolong mahal, yakni sekitar Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000.
- Ochiba Shigure: Koi ini memiliki warna dasar putih pucat berpadu corak berwarna jingga. Ikan ini ditaksir Rp 200 – Rp 300 ribu.
- Ogon: Ikan koi jenis ini identik dengan warna emas hingga perak yang menyelimuti tubuhnya.
- Platinum: Ikan yang memiliki warna kemilau logam dan bisa tumbuh hingga ukuran jumbo.
- Shiro Utsuri: Ikan ini memiliki ciri khas warna dasar putih dan terdapat bercak-bercak hitam. Ikan ini dibandrol seharga Rp 700 – Rp 800 ribu per ekor.
- Showa: Koi ini tampak menawan dengan warna merah, putih, dan hitam yang terlukis di tubuhnya.
- Shusui: Shuisui merupakan jenis koi versi Asagi dan Doitsu yang dibiakan pada awal 1900an.
- Taisho Sanke: Jenis ini merupakan pengembangan dari koi Kohaku dengan ciri khas berwarna putih, merah, dan hitam.
- Tancho: Koi Tancho disukai banyak orang Jepang sebab warnanya yang mirip dengan bendera Jepang dengan lingkaran merah di atas kepalanya.
- Utsurimono: Jenis ini terdiri dari beberapa macam yakni berwarna hitam, merah, putih, dan kuning.
Harga Ikan Koi
Berikut harga ikan koi berdasarkan jenisnya:
Jenis Ikan Koi | Harga |
Asagi | US$ 115 – 3.000 (Rp 1,63 juta - 42,63 juta) |
Bekko | US$ 95 – 1.800 (Rp 1,35 juta - 25,58 juta) |
Ginrin | US$ 150 – 3.500 (Rp 2,13 juta - 49,74 juta) |
Doitsu | US$ 100 – 5.000 (Rp 1,42 juta - 71 juta) |
Goshiki | US$ 150 – 3.000 (Rp 2,13 juta - 42,63 juta) |
Hirenaga | US$ 80 – 4.500 (Rp 1,14 juta - 63,95 juta) |
Kikokuryu | US$ 75 – 1.500 (Rp 1,06 juta - 21,32 juta) |
Koromo | US$ 400 (Rp 5,68 juta) |
Kohaku | US$ 70 – 15.000 (Rp 1 juta - 213,15 juta) |
Ogon | US$ 100 – 3.000 (Rp 1,42 juta - 42,63 juta) |
Platinum | US$ 80 – 1.500 (Rp 1,14 juta - 21,32 juta) |
Showa | US$ 200 – 7.700 (Rp 2,84 juta - 109,42 juta) |
Shusui | US$ 75 – 4.500 (Rp 1,06 juta - 63,95 juta) |
Taisho Sanke | US$ 50 – 3.500 (Rp 700 ribu - 49,74 juta) |
Tancho | US$ 75 – 8.000 (Rp 1,06 juta - 113,68 juta) |
Cara Merawat Ikan Koi
Untuk merawat ikan koi, kolam harus memiliki kedalaman minimal 50 cm dengan air yang bersih dan jernih Gunakan filter air agar kebersihan kolam tetap terjaga.
Ketika hendak membeli ikan koi, pilihlah yang suka bergerombol, lincah, dan aktif. Hal ini menandakan kalau koi tersebut dalam kondisi sehat dan mudah menyesuaikan dengan kondisi kolam.
Berikan pelet yang sudah direndam selama 30-60 detik, agar koi mudah mencerna. Selain itu, Gunakan tanaman air, seperti alda untuk memberi nutrisi pada ikan.
Fakta Ikan Koi
Berikut beberapa fakta terkait ikan koi:
- Ikan koi terbesar yang pernah hidup tercatat memiliki panjang hingga 120 cm.
- Ikan koi tertua tercatat dalam sejarah, yakni berusia 226 tahun. Koi betina yang diberi nama Hanako itu lahir pada 1751, tepatnya di era pemerintahan Tokugawa, dan mati pada 1977.
- Ikan hias yang tergolong hewan omnivora ini suka mengintimidasi ikan jenis lain jika digabungkan dalam satu tempat.
- Taksiran harga ikan koi biasnya mengacu pada warna dan pola sesuai dengan jenisnya. Mengutip Business Insider, terdapat tiga jenis ikan yang unggul dalam perlombaan koi, yakni Kohaku, Sanke, dan Showa.
- Rata-rata koi yang berasal dari Jepang memiliki penampilan yang lebih menarik dan indah sebab pemeliharan dan pembiakannya dilakukan secara serius. Orang-orang Jepang juga menetapkan standar tinggi terhadap koi yang merak biakan.
- Untuk menghasilkan koi yang sesuai standar, dibutuhkan waktu pemeliharan dan pembiakan yang tidak singkat, bahkan bisa memakan waktu hingga puluhan tahun.