Mengenal Ciri-ciri Depresi yang Kerap Tidak Disadari

Tifani
Oleh Tifani
24 Oktober 2022, 14:04
ciri-ciri depresi
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ilustrasi, mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Veteran Bantara (Univet) Sukoharjo dengan memakai riasan tokoh Joker melakukan aksi bertema Stop Depresi di Simpang Lima Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019). Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019.

Cara Mengobati Depresi

Depresi akan lebih mudah disembuhkan jika dideteksi lebih dini dan segera diatasi. Penanganan terhadap depresi mencakup psikoterapi, obat-obatan, atau terapi kejut listrik. Dokter akan memilih dari metode pengobatan tersebut berdasarkan kondisi pasien. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Psikoterapi

Dokter akan melakukan psikoterapi melalui wawancara dengan pasien. Psikoterapi bertujuan untuk mengukur beberapa aspek yang dialami penderita, seperti:

  • Sudut pandang negatif terhadap situasi yang dialami
  • Pengalaman yang membuat tertekan
  • Komunikasi dan hubungan dengan orang lain
  • Emosi

2. Obat Antidepresan

Dokter juga dapat memberikan obat antidepresan untuk membantu mengatasi gejala depresi. Antidepresan bekerja dengan menyeimbangkan zat kimia dalam otak yang mengatur perasaan.

Beberapa jenis obat antidepresan yang dapat diresepkan oleh dokter adalah:

  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), misalnya escitalopram dan fluoxetine
  • Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), contohnya duloxetine, dan venlafaxine
  • Tricyclic antidepressant, misalnya amitriptyline
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), seperti phenelzine dan isocarboxazid
  • Atypical antidepressant, seperti mirtazapine
  • Tetracyclic antidepressant, seperti maprotiline
  • Pengobatan ini juga dapat dikombinasikan dengan beberapa jenis obat antipsikotik, seperti quetiapine dan aripiprazole.

Obat antidepresan membutuhkan waktu sekitar 2–4 minggu untuk bekerja dan meredakan gejala depresi. Umumnya, obat ini harus dikonsumsi selama 6–12 bulan.

Penting untuk diingat, jangan menambah, mengurangi, atau menghentikan konsumsi obat antidepresan tanpa anjuran dokter.

Jika diperlukan, dokter dapat mempertimbangkan untuk mengubah dosis, sesuai dengan kondisi pasien dan responsnya terhadap terapi.

Adapun, pengurangan dosis harus dilakukan secara bertahap. Berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala depresi muncul kembali atau malah memperparah gejala.

3. Terapi Kejut Listrik

Jika obat belum dapat meredakan gejala depresi, maka terapi kejut listrik atau electroconvulsive therapy (ECT) bisa dijadikan pilihan pengobatan.

Pada ECT, gelombang listrik akan dialirkan ke tubuh pasien untuk mengubah zat kimia dalam otak. Dengan begitu, diharapkan gejala depresi bisa mereda.

Selain tiga terapi di atas, terapi stimulasi magnet (transcranial magnetic stimulation) juga dapat dilakukan pada pasien yang tidak merespons obat antidepresan.

Terapi ini mengirimkan sinyal magnetik untuk merangsang sel-sel saraf otak yang mengatur suasana hati, sehingga mengurangi gejala depresi.

Perlu diketahui, dukungan keluarga juga penting dalam membantu penyembuhan depresi. Perbaikan pola hidup, pola makan, dan pengelolaan stres, juga penting untuk membantu proses pemulihan.

Selain itu, lakukan kontrol rutin ke dokter agar perkembangan kondisi dan respon pasien terhadap terapi dapat terpantau.

Penderita depresi yang parah atau yang memiliki keinginan untuk bunuh diri perlu dirawat di rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan penderita, sekaligus melindungi penderita hingga suasana hatinya berubah menjadi lebih baik.

Pencegahan Depresi

Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah terjadinya depresi, atau mencegah perburukan gejala pada orang yang telah didiagnosis menderita depresi. Beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan adalah:

  1. Lakukan relaksasi untuk mengatasi stres, misalnya yoga atau pilates.
  2. Cukupi kebutuhan tidur, minimal selama 8 jam per hari.
  3. Hindari konsumsi minuman beralkohol.
  4. Lakukan olahraga secara teratur.
  5. Pastikan untuk berkumpul dengan teman atau keluarga pada waktu luang.
  6. Batasi penggunaan sosial media jika dirasa mengganggu.
  7. Jauhi orang yang membawa pengaruh buruk.
  8. Lakukan pengobatan dan kontrol rutin terhadap penyakit kronis yang berisiko menyebabkan depresi.
  9. Konsultasikan dengan dokter jika merasakan sedih yang berkepanjangan, terutama setelah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...