Prabowo Siap Bantu Jokowi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 10%
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, partainya siap membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua jika diperlukan. Gerindra siap memberikan gagasan yang optimistis kepada Jokowi dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat hingga 10% ke atas.
“Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit. Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin membantu,” kata Prabowo usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10).
Adapun dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024, pemerintahan Jokowi saat ini hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi maksimal sebesar 6,5% pada 2024 seperti yang tergambar dalam databooks di bawah ini.
Menurut Prabowo, bantuannya ini sudah pernah disampaikan ketika dirinya bersama Jokowi naik Moda Raya Transportasi (MRT) pada Juli 2019. Bantuan ini bakal diberikannya demi kepentingan nasional yang lebih besar.
Ia menjelaskan kompetisi antara dirinya dengan Jokowi di Pilpres 2019 telah selesai. Oleh karena itu, menurut dia, tak boleh lagi ada perpecahan di tengah-tengah masyarakat akibat Pilpres 2019.
“Begitu selesai kepentingan nasional yang utama, saya berpendapat kita harus bersatu,” kata dia.
(Baca: Usai Kunjungi Istana, Prabowo Akan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf)
Jika Gerindra tak bergabung di koalisi pemerintah, Prabowo memastikan partainya akan tetap loyal sebagai partai penyeimbang. Dia enggan Gerindra disebut sebagai partai oposisi ketika tak berada di koalisi pemerintah.
Menurut Prabowo, persatuan harus tetap diutamakan. Ia juga menekankan memiliki hubungan baik dengan Jokowi.
“Hubungan saya (dengan Jokowi) baik. Bisa dikatakan mesra gitu ya,” ucapnya.
Dalam pertemuan hampir satu jam di Istana, Jokowi dan Prabowo membahas mengenai kemungkinan Gerindra masuk ke koalisi pemerintah. Meski demikian, Jokowi mengatakan pembicaraan itu belum rampung.
(Baca: Sri Mulyani: Ekonomi Digital RI Tercepat di Asia, Bernilai Rp 1.820 T)
Menurut Jokowi, dirinya masih harus berdiskusi lebih lanjut. “Kalau nanti sudah final, baru nanti kita sampaikan berdua lagi ya,” kata Jokowi.
Selain masalah koalisi, Jokowi dan Prabowo juga berbicara perihal ekonomi negara. Hal tersebut dibahas lantaran saat ini tengah terjadi perlambatan ekonomi dunia.
Menurut Jokowi, Indonesia memerlukan stabilitas keamanan, politik, serta persiapan lainnya dalam rangka mencegah imbas perlambatan ekonomi global. “Kami juga berbicara masalah ibu kota baru. Kami bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini,” ujarnya.