Harga Minyak Tergelincir di Tengah Upaya Arab Saudi Pulihkan Kilang

Image title
24 September 2019, 10:13
Asap terlihat menyusul kebakaran di sebuah pabrik Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang didapatkan dari media sosial.
ANTARA FOTO/VIDEOS OBTAINED BY REUTERS
Asap terlihat menyusul kebakaran di sebuah pabrik Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang didapatkan dari media sosial.

Harga minyak mentah dunia mencatatkan penurunan pada Selasa (24/9), setelah mengalami sesi perdagangan fluktuatif. Penurunan harga minyak dipicu oleh upaya Arab Saudi memulihkan pasokan kilang pasca-serangan pesawat tanpa awak dua pekan lalu.

Mengutip Reuters, harga minyak berjangka jenis Brent turun US$ 27 sen menjadi US$ 64,50 pada pukul 08.37 WIB hari ini. Sedangkan harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 22 sen menjadi US$ 58,42 barel.

(Baca: Tensi Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Hari Ini Naik Lebih dari 1%)

Menurut sumber yang dikutip Reuters menyebutkan, Arab Saudi telah memulihkan lebih dari 75% produksi minyak mentah yang hilang setelah serangan. Adapun serangan itu diperkirakan telah menghilangkan pasokan minyak Saudi setara  5,7 juta barel per hari.

Meski demikian, pemerintahnya yakin produksi akan kembali ke volume penuh pada awal pekan depan.

Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat sejak serangan Saudi. Pentagon bahkan telah memerintahkan pengerahan pasukan tambahan AS ke Teluk untuk memperkuat pertahanan udara dan rudal Arab Saudi.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson justru meyakini, aksi penyerangan tersebut bukan ulah militan houti Yaman, melainkan tanggung jawab Iran. Pihaknya akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan juga sekutu Eropa.

Senada dengan Inggris, Amerika Serikat dan Arab Saudi juga menyalahkan Iran. Namn hal tudingan itu dibantah Iran bahwa mereka yang tanggung jawab.

(Baca: Ketegangan di Timur Tengah Kerek Harga Minyak ke US$ 64,8 per Barel)

Untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, Iran menyatakan kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero bebas untuk pergi. Iran merebut kapal tersebut pada 19 Juli, dua pekan setelah Inggris menahan sebuah kapal tanker negara itu dari Gibraltar.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...