Menteri Jonan Minta SKK Migas Fokus Tingkatkan Kegiatan Eksplorasi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta agar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) fokus meningkatkan eksplorasi blok migas dalam rangka menciptakan ketahanan energi.
Apalagi pemerintah telah memiliki dana komitmen kerja pasti (KKP) sebesar US$ 2,5 miliar untuk kegiatan eksplorasi. "Saya sudah minta Kepala SKK Migas untuk fokus bagaimana caranya meningkatkan eksplorasi," ujar Jonan dalam pembukaan IPA Convention and Exhibition 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (4/9).
Agar kegiatan eksplorasi meningkat, Jonan meminta SKK Migas menerapkan teknologi terbaru. Sehingga tercipta efisiensi dalam kegiatan hulu migas.
"Tidak ada yang bisa membuat cadangan minyak baru. Itu sudah ada di sana sejak lama, jadi pendekatan kami adalah efisiensikan bisnis migas," ujarnya.
(Baca: Infografik: Investasi Migas Global Kembali Bergairah)
Dasi sisi pemerintah, Jonan berjanji akan memperbaiki regulasi demi meningkatkan ketahanan energi nasional. Terutama kebijakan fiskal di industri hulu migas.
Pemerintah pun telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 122/PMK.03/2019 yang memberikan insentif perpajakan untuk kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi. Dalam aturan tersebut, pemerintah memberikan insentif pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) atau pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Pemerintah juga memberikan insentif berupa pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB). Insentif ini bisa diperoleh kontraktor Migas yang tengah melakukan eksplorasi maupun eksploitasi dengan beberapa ketentuan.
(Baca: Pelaku Usaha Migas Nilai Kebijakan Pemerintah Beri Sinyal Positif)
Louise M. Mckenzie selaku Pejabat Presiden IPA mengatakan adanya insentif dari Kementerian Keuangan dan keterbukaan data migas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang memberikan gairah investasi di industri migas.
"IPA apresiasi karena pemerintah telah menyetujui POD Blok Masela, ini menandakan semakin majunya industri," ujar Louise.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti perhatian pemerintah bagi pelaku usaha industri hulu migas. Untuk itu, asosiasi yang menghimpun perusahaan migas tersebut menginginkan kolaborasi yang berkesinambungan dengan pemerintah. Apalagi populasi di Indonesia akan berkembang pesat, sehingga perlu adanya ketanahan energi.