Amnesty Internasional Dukung Jokowi ke Papua Atasi Kerusuhan
Amnesty Internasional mendukung jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Papua, untuk melakukan mediasi. Organisasi ini juga meminta pemerintah meningkatkan perhatian terkait Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya di wilayah timur Indonesia.
Manajer Peneliti Amnesty Internasional Papang Hidayat menyambut positif jika Jokowi mau berkunjung ke Papua dan berdiskusi dengan warga di sana. “Dia (Presiden Jokowi) betul, ketika (berencana) ke Papua. Mendengar keluhan warga,” kata dia di Gedung Kontras, Jakarta, Selasa, (20/8).
Ia optimistis, langkah tersebut efektif untuk meredakan kemarahan warga Papua. Meski begitu, ia juga berharap agar pemerintah memprioritaskan persoalan HAM, selain pemindahan ibu kota. “Urusan HAM di Papua diharapkan menjadi prioritas," kata dia.
(Baca: Jokowi Segera Diajak ke Papua untuk Diskusi dengan Masyarakat)
Hal senada disampaikan oleh Koordinator Kontras Yati Andriani. Ia berharap pemerintah mengambil langkah konkret dalam menjamin perlindungan HAM dan hak ekonomi, sosial, serta budaya warga Papua.
"Peristiwa terakhir harus menjadi lonceng evaluasi bagi pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata, ketimbang hanya menyampaikan pernyataan,” kata dia.
(Baca: JK: Anggaran Pembangunan dan Subsidi Papua Capai Rp 100 Triliun)
Adapun Presiden Jokowi memanggil Kepala Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya ke Istana Kepresidenan, pada siang hari ini. Pertemuan itu membahas tentang penanganan masalah di Surabaya yang merembet ke daerah lain.
Lenis yang juga menjabat Staf Khusus Presiden ke Istana Negara akan terbang ke Surabaya untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pesan Jokowi, menurut Lenis, adalah supaya semua saling memaafkan dan bersatu membangun masa depan yang lebih baik.
Ia berencana mengajak Jokowi untuk datang ke Papua. Tujuannya, berdiskusi dengan masyarakat Papua tentang harapan lima tahun kedua pemerintahan saat ini."Mungkin minggu depan atau bulan ini lah, Presiden saya ajak ke Papua, supaya Presiden ketemu langsung dengan masyarakat Papua dan Papua Barat," kata dia setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
(Baca: Pemerintah Alokasikan Rp 13 Triliun untuk Papua dalam RAPBN 2020)