Program Hari Belanja Diskon Ditimbang Masuk Kalender Wisata Kemenpar
Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) diusulkan masuk dalam calendar of event atau kalender kegiatan wisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Ketua Panitia HBDI 2019 Fetty Kwartati mengatakan hal itu bisa dipertimbangkan karena telah diselenggarakan secara rutin.
"HBDI setelah lebih dari tiga tahun akan di-consider masuk calendar of event Kemenpar," kata dia di kantornya, Kementerian Perdagangan, Kamis (25/7).
Tak sekadar program diskon, menurutnya HBDI juga kerap mempromosikan produk dan kebudayaan lokal, seperti batik mega mendung pada 2017, songket palembang pada 2018, dan batik pekalongan pada tahun ini.
(Baca: Hari Belanja Diskon Indonesia, 18 Ribu Gerai di 70 Kota Ikut Serta)
Selain itu, HBDI juga akan diawali dengan parade merek lokal Indonesia. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran cinta produk lokal serta menunjang program Visit Wonderful Indonesia dari Kemenpar.
Karena itu dia berharap, HBDI dapat menjadi ajang bagi peretail untuk mengeskpor produknya hingga ke luar negeri, seperti Vietnam, Singapura, dan Timur Tengah.
Adapun, Calendar of Event dapat digunakan untuk mempromosikan destinasi Indonesia melalui atraksi event. Kalender tersebut disusun atas arahan Presiden Joko Widodo agar Indonesia dikenal memiliki acara berkualitas dan standar internasional.
Kemenpar pun menetapkan berbagai kriteria acara wisata yang dapat masuk ke calender of event, seperti memiliki nilai komersil, nilai budaya, nilai komunikasi yang tinggi.
Sebagai informasi, HBDI akan diselenggarakan pada 16-31 Agustus 2019 secara nasional di 18 ribu gerai di 70 kota, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia.
(Baca: Buka-Tutup Gerai, Strategi Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan)
HBDI memberikan aneka promo istimewa bernuansa 74, sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Program tersebut akan menyajikan berbagai promo seperti program diskon hingga 74% di beberapa merchant, program pembelrian harga khusus untuk produk tertentu seharga Rp 74.000, dan promo bagi konsumen yang berusia 74 tahun.
Acara ini merupakan bentuk komitmen peretail untuk mendorong pertumbuhan konsumsi dan ekonomi masyarakat.