Kabinet Baru Jokowi, Grace Natalie Sodorkan Giring hingga Tsamara
Dewan Pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu Presiden Joko Widodo, kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PSI Grace Natalie mempromosikan para kader partai untuk menjadi menteri dalam kabinet baru.
Ia mengedepankan nama-nama seperti Giring Ganesha dan Guntur Romli. Selain itu, Tsamara Amany yang menjadi Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Namun, ia menekankan, tidak ada tawar-menawar posisi di kabinet. Pemilihan menteri adalah hak presiden.
"Kalau nanti ada yang spesifikasi cocok dengan kebutuhan Pak Jokowi, kan beliau sudah lihat langsung dan berbincang, ya kami tunggu," kata dia kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7) sore.
(Baca: Bertemu CEO Go-Jek, JK Sebut Pengusaha Muda Jangan Jadi Menteri)
Grace mengatakan, banyak kader PSI yang terjun ke dunia politik karena terinspirasi oleh Jokowi. Kader PSI ingin membantu pemerintahan lima tahun ke depan secara langsung dan tidak langsung. "Kami mendukung beliau, kami sudah siap untuk bertempur," ujarnya.
Menurut dia, Jokowi menginginkan menteri yang berani mengeksekusi perintah serta bisa memberikan penjelasan yang tepat kepada publik tentang kebijakan pemerintah.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Grace mengatakan, dirinya juga melaporkan tentang kasus perdagangan perempuan, dimana perempuan Indonesia tertahan di Tiongkok. Jokowi merespons positif dengan memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengurus kasus.
(Baca: Amien Rais Ungkap Syarat Politik Prabowo Bila Berkoalisi dengan Jokowi)
Meski begitu, dia menepis pembicaraan perdagangan perempuan berkaitan dengan jabatan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak. "Kami advokasi sudah setahun, kasihan orang sudah begitu lama tidak bisa pulang, kebetulan kami sampaikan langsung kepada Presiden," kata Grace.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan petuah untuk perkembangan PSI lima tahun ke depan. Grace menyatakan PSI menjadi termotivasi untuk terus tampil beda dan bersuara yang benar meski tak populer.