Pertanian Dorong Indonesia jadi Salah Satu Negara Perekonomian
Jakarta – Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian Indonesia meningkat tajam dalam lima tahun terakhir. PDB pertanian Indonesia saat inuli menempati posisi lima dunia. Pembangunan pertanian terbukti telah ikut andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun panjang. Demikian disampaikan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, menanggapi proyeksi Standard Chartered PLc baru-baru ini.
"PDB Pertanian itu naik dari Rp 994 triliun menjadi Rp 1.462 triliun. Itu luar biasa, ini hampir merata di setiap sektornya," kata Amran di kantor Pusat Kementerian Pertanian, Kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Menurutnya, lompatan PDB Pertanian yang sudah divalidasi dan ditandatangani oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini merupakan suatu capaian luar biasa.
Standard Chartered juga memprediksi, PDB Indonesia akan mencapai US$ 10 triliun pada 2030. Dan menempatkan bangsa ini di peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia.
“PDB Indonesia telah menembus US$ 1 triliun untuk pertama kalinya pada 2017. Dan berdasarkan proyeksi sebuah lembaga jasa keuangan innternasional, pada 2030 ekonomi Indonesia berada di bawah Amerika (peringkat tiga) dan di atas Turki (peringkat lima). Tiongkok berada di puncak dengan PDB US$ 64,2 triliun,” kata Amran.
Ia menambahkan, prediksi optimistis ini tak lepas dari peran pembangunan sektor pertaian yang terus dilakukan Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo selama berkuasa empat tahun lebih terakhir ini. Hasil kerja sektor pertanian Indonesia, lanjutnya, juga mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian FAO yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"FAO sendiri mengapresiasi PDB Pertanian kita," sambungnya.
Inflasi Pangan Pacu Optimisme Kedaulatan Pangan
Selain itu, angka inflasi pangan Indonesia yang turun – bahkan lebih rendah dari angka inflasi umum. Rendahnya angka inflasi pangan, menunjukkan ketersediaan yang cukup karena produksi bahan makanan hasil pertanian yang terus meningkat.
"Pencapaian luar biasa empat tahun ini soal pangan negara kita, melompati 12 negara besar seperti negara Jerman, China, dan negara besar lainya," jelas Amran.
Capaian ini bagi Amran salah satunya merupakan hasil dari sikap tegas Pemerintah untuk memberantas mafia sektor pertanian yang selama ini merugikan petani. Ada 782 kasus ditangani yang sudah diproses hukum di pengadilan.
"Dari data masuk ke kami yang dipenjara ada 409 orang, itu tidak mudah dan bukan pekerjaan kecil," kata dia.
Sementara itu, menjaga produktifitas, Kementerian Pertanian telah mengantisipasi gagal panen akibat bencana alam seperti banjir dan kekeringan dengan memberikan program asuransi kepada para petani seluas satu juta hektare lahan per tahun.
"Sudah terserap 80-90 persen, mungkin sekarang sudah mencapai 100 persen. Kalau untuk pancaroba kita sudah antisipasi," kata Amran. (*)