BPN Prabowo-Sandiaga Laporkan Dugaan Penggunaan ASN dalam Pilpres 2019
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melaporkan dugaan kecurangan Pemilu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dugaan kecurangan yang dilaporkan terkait dengan penggunaan aparatur sipil negara (ASN) untuk pemenangan salah satu kandidat dalam Pilpres 2019.
Laporan tersebut disampaikan oleh Ketua BPN Djoko Santoso bersama Sekretaris BPN Hanafi Rais pada Jumat (10/5) pukul 11.00 WIB. "Pada hari ini telah melaporkan kepada Bawaslu RI satu buah laporan dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco mengatakan, laporan yang dilayangkan BPN memiliki jeratan ancaman diskualifikasi peserta Pemilu, khususnya pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Laporan itu disampaikan dengan berbagai bukti, seperti fakta lapangan, berita, tangkapan layar (screenshot), video, serta testimonial.
Menurut Dasco, masih ada empat laporan lainnya yang akan dilaporkan ke Bawaslu. Empat laporan itu, salah satunya terkait dugaan penggunaan institusi negara oleh salah satu kandidat dalam Pilpres 2019. Kemudian, dugaan penggunaan sumber daya dan keuangan negara untuk kepentingan Pilpres 2019.
(Baca: Jokowi Menang 74% di Luar Negeri, Rekapitulasi Kuala Lumpur Menyusul)
Ada pula laporan terkait dugaan kecurangan pada penyelenggaraan Pilpres 2019 di luar negeri. Lalu, dugaan pengondisian penggunaan logistik sebagai media kecurangan dalam memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Hanya saja, BPN masih menunggu seluruh bukti-bukti untuk laporan lainnya terkumpul. "Ini kan bikin lima laporan yang sempurna memakan waktu, sehingga kami tidak mau gegabah," kata Dasco.
Dasco lantas meminta ribuan massa yang mendampingi BPN Prabowo-Sandiaga melapor ke Bawaslu ikut mengawal proses laporan ini. Dia juga meminta agar massa yang menamakan diri Koalisi Umat ini untuk mendoakan agar Bawaslu mengabulkan laporan BPN.
"Harapan setelah ini umat dapat doakan di rumah, setiap salat, agar proses berjalan dengan baik," kata Dasco. Permintaan Dasco ini disambut riuh dari massa yang hadir.
(Baca: Eks Hakim MA Nilai 'People Power' Kubu Prabowo Mengarah kepada Makar)
Sekitar ribuan orang yang menamakan diri Koalisi Umat 'mengepung' Gedung Bawaslu siang tadi. Massa yang memenuhi halaman di luar gedung Bawaslu sejak pukul 13.00 WIB, sempat hendak masuk ke dalam gedung.
Namun, aparat keamanan yang berjaga di sekitar Bawaslu berhasil menghalau mereka. Pagar kawat berduri yang dipasang di sekeliling Gedung Bawaslu juga menghalangi massa masuk ke gedung itu.
Ribuan polisi juga diterjunkan untuk mengamankan gedung Bawaslu. Sebagian di antara mereka mengenakan setelan bersorban. Selain berjaga, mereka melantunkan Asmaul Husna ketika massa mulai meneriaki aparat keamanan.
(Baca: Prabowo Keluhkan Aneka Kriminalisasi Terhadap Para Pendukungnya)