Pengaruh Kampanye Akbar Hanya Tingkatkan Iman Pendukung Loyal

Michael Reily
17 April 2019, 20:35
pemilu, pilpres 2019, hasil hitung cepat, quick count, prabowo, jokowi, sandiaga, ma'ruf amin, lembaga survei
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri (kedua kiri) disaksikan Calon Wakil Presiden KH Ma\'ruf Amin (kedua kanan) dan sejumlah pimpinan Parpol pendukung usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). Pasangan Jokowi-Ma\'ruf Amin menyatakan akan menunggu hasil resmi dari KPU meskipun sejumlah lembaga survei memenangkan mereka dalam hitung cepat.

Indikator Politik Indonesia menilai hasil survei kampanye sejalan dengan perolehan sementara hitung cepat. Pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul daripada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida menyatakan kampanye akbar kedua kubu jadi ajang pamer kekuatan. "Tetapi, kampanye akbar hanya berfungsi menguatkan iman basis pendukung," kata Rizka di Jakarta, Rabu (17/4).

Selain itu, sokongan tokoh-tokoh agama pada saat terakhir hanya menjadi penguat dukungan bagi masing-masing pasangan. Dia menjelaskan, langkah kedua pasangan tersebut tidak mampu menghasilkan tambahan suara dari pemilih yang mampu berubah preferensi.

(Baca: TKN Lebih Percaya Hitung Cepat Lembaga SurveI Dibanding Exit Poll)

Dia mencontohkan, pertemuan antara Ustadz Abdul Somad dan Prabowo tak mengubah keadaan. Sebab, basis pengikut Ustadz Abdul Somad beririsan dengan pendukung Prabowo. Begitu pula dengan cara Jokowi yang sempat melakukan umroh saat masa tenang Pemilu 2019 dan meresmikan Halal Park di Jakarta.

Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia lainnya, Akhmad Khairul Umam, mengungkapkan fenomena dukungan yang seimbang terjadi di DKI Jakarta. Sebagai ibukota negara, Jakarta memiliki profil responden yang sangat beragam.

(Baca: Selisih Suara 8%, Indikator Politik Sebut Jokowi Bakal Menangi Pilpres)

Dia menambahkan, perbedaan preferensi politik yang beragam pada masyarakat Jakarta sangat tergantung pola edukasi. Komposisi pemahaman terhadap politik yang tinggi sebanding dengan literasi politik yang masih rendah.

Hasil hitung cepat

Berdasarkan hasil hitung cepat Pilpres 2019 pada enam lembaga survei, hingga pukul 18.40 WIB, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dari pasangan Prabowo-Sandiaga. Data perhitungan suara yang masuk mencapai 80-90%.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas dengan suara masuk 82,75% pada pukul 18.42 WIB, menunjukkan perolehan sementara Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,24%, sementara Prabowo memperoleh 45,76%.

Center for Strategic and International Studies (CSIS), dengan suara yang terkumpul 88,9% suara, mencatat Jokowi-Maruf unggul sementara dengan perolehan 55,8% suara, dan Prabowo meraih 44%.

LSI Denny JA telah menghitung perolehan data sebesar 95,6% pada pukul 18.40 WIB. Hasilnya, Jokowi menang dengan memperoleh suara sementara 55,43% dan Prabowo 44,57%.

(Baca: Hasil Quick Count Sesuai Harapan Pasar, Obligasi Jadi Incaran Investor)

Hasil quick count Kedai Kopi dengan perolehan data yang masuk 74,7% pada pukul 18.40 WIB, Jokowi unggul 53,57% dan Prabowo memperoleh suara 46,43%.

Charta Politica mencatat Jokowi menang 54,28% dan Prabowo 45,72%. Perolehan datanya sampai 18.40 WIB mencapai 91,85% jumlah suara.

Hasil hitung cepat Indo Barometer dengan perolehan data yang masuk 86,42% pada pukul 18.44 WIB, menunjukkan Jokowi unggul 54% dan Prabowo memperoleh suara 46%.

Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...