BMKG Diminta Pasang Pengukur Ketinggian Air Laut Antisipasi Tsunami
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan agar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memasang "tidal gauge" di Pulau Rakata, di Selat Sunda untuk peringatan dini tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau. Tidal Gauge adalah alat pengukur pasang surut air laut.
Sekretaris Badan Geologi, Antonius Rardomopurbo mengatakan pemilihan Pulau Rakata dengan mempertimbangkan beberapa aspek. "Pilihan Pulau Rakata ini didasarkan pertimbangan dari sebaran struktur geologi yang ada di Selat Sunda," kata dia di Jakarta, Senin (31/12).
Berdasarkan hasil evaluasi seismik dan data visual yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM terhadap Gunung Anak Krakatau, hingga tanggal 30 Desember 2018 teramati terjadinya letusan Surtseyan dengan frekuensi sangat minim yakni dua jam sekali. Catatan kegempaan juga menunjukkan penurunan.
Dengan data itu, potensi tsunami masih kecil ."Aktivitas letusan menurun sehingga risiko juga menurun," kata Purbo.
Meski aktivitas gunung menurun, Antonius tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Apalagi. pihaknya belum menurunkan status gunung tersebut alias masih di level Siaga (Level III).
Ada beberapa hal agar dipatuhi oleh masyarakat dengan kondisi alam yang terjadi saat ini. Pertama, tidak memasuki area dalam radius lima kilometer (km) dari Kawah. Kedua, tidak mendekat ke Komplek Krakatau.