Film Hits Hollywood dan Lokal Berebut Penonton pada Libur Akhir Tahun
Pada pengujung 2018, film Hollywood mendominasi layar bioskop dibandingkan dengan tontonan karya sineas dalam negeri. Mengutip www.bioskoptoday.com, Bumblebee dan Aquaman menguasai lebih dari separuh layar lebar di Indonesia.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencatat, jumlah bioskop mencapai 1.681 layar per Agustus tahun ini. Angka ini mengindikasikan ada pembukaan lebih dari 500 layar bioskop dalam dua tahun terakhir. (Baca juga: Sepuluh Film Indonesia Terlaris Sepanjang 2018)
Per Rabu (26/12), www.bioskoptoday.com mencatat sekitar 34% layar bioskop menayangkan Bumblebee. Kehadiran film laga ini memasuki hari ke-8 sejak dirilis pada 19 Desember 2018. Tayangan ini diproduksi Di Bonaventura Pictures, Allspark Pictures, dan Tencent Pictures.
Dalam pelarian pada 1987, Bumblebee (salah satu Autobot) berlindung di tempat pembuangan mobil di California. Sosok Charlie (Hailee Steinfeld) yang baru menginjak usia 18 tahun sedang mencari jati diri lantas menemukan VW Beetle kuning, itulah Bumblebee.
Meskipun tak lepas dari kritik, warganet tak segan memberi rating 4,5 (skala 1 - 5) melalui akun Instagram @bioskop. "Ada sedikit kekurangannya sih, tapi film ini beda sekali daripada film Transformers dari Michael Bay. Ini lebih emosional dan mengandung pesan moral," tulis pemilik akun @mlkguevara di kolom komentar.
(Baca juga: Tumbuh 20%, Penonton Bioskop Diproyeksi Capai 60 Juta pada 2019)
Sementara itu, Aquaman menguasai sekitar 25,5% layar bioskop di dalam negeri. Film petualangan fantasi ini rilis pada 12 Desember 2018 artinya sudah tayang selama 15 hari. Rumah produksi yang terlibat dalam pembuatannya, yaitu Warner Bros. Pictures, DC Films, Cruel and Unusual Films, serta Mad Ghost Productions.
Tokoh Arthur Curry atau Aquaman diperankan oleh Jason Momoa. Sang pemimpin Atlantis dan raja dari tujuh lautan ini terjebak di antara dunia darat yang berusaha menyerang lautan dengan bangsa Atlantean yang melakukan perlawanan terhadap Atlantis.
"Menurut saya pribadi agak bisa ditebak alur ceritanya tetapi kita benar-benar dimanjakan dengan efek visual yang ada. Laganya juga bagus sekali, bisa menaikturunkan emosi (penonton). Direkomendasikan untuk ditonton," tulis @trisnobunyamin melalui akun @bioskop.
(Baca juga: Bekraf Sebut Investasi di Film Lebih Menguntungkan Dibanding Startup)
Tontonan ketiga terbanyak diputar di sinema adalah Milly dan Mamet dengan porsi layar 16%. Film lokal ini memasuki hari penayangan ke-7 sejak rilis pada 20 Desember 2018. Tayangan genre drama komedi ini diproduksi Starvision Plus bekerja sama dengan Miles Films.
"Bagaimana sebulan (tayang)? 4 juta penonton nih," tulis @imamramadhan.bp pada unggahan terkait perolehan jumlah penonton Milly dan Mamet via akun Instagram resmi @millymametmovie.
Film tersebut mengisahkan Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) yang kini berumah tangga dan baru memiliki bayi. Mamet yang suka memasak dan ingin menjadi juru masak profesional terpaksa bekerja sebagai kepala pabrik milik Ayah Milly.
Pada sisi lain, www.filmindonesia.or.id mempublikasikan lima film lokal sedang tayang yang meraup penonton paling banyak. Situs ini menyebutkan, Suzzanna: Bernapas dalam Kubur menjadi yang terbanyak disaksikan atau menyedot atensi 3,34 juta orang (per 21 Desember 2018).
Film lainnya, yaitu Silam ditonton 376.593 orang, Sesuai Aplikasi disaksikan 188.797 orang, Milly dan Mamet (Ini Bukan Cinta dan Rangga) disaksikan 121.036 penonton, dan Tusuk Jelangkung dilihat 96.256 orang. (Baca juga: Tayang Januari 2019, Ini Tiga Film Hasil Monetisasi Karya Intelektual)
Bekraf menyebutkan, jumlah penonton sinema mengalami kenaikan dari 16 juta orang pada 2010 menjadi 42,7 juta pada tahun lalu. Per Agustus 2018, kuantitas penonton sinema mencapai 36,3 juta, diperkirakan mencapai 50 juta orang hingga akhir tahun ini.