Kotak Hitam Diduga Berisi Rekaman Data Penerbangan Lion Air JT 610

Dimas Jarot Bayu
1 November 2018, 20:31
Lion Air Jatuh
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Para petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengangkat kotak Black Box di kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, (1/11). Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT-610 sudah ditemukan di perairan Karawang. Kotak hitam ditemukan oleh penyelam dari kapal Baruna Jaya I dengan titik koordinat 05° 48'46,2" LS dan 107° 07' 36,88" BT sekitar pukul 09.30 WIB. Kotak hitam akan diserahkan ke pihak berwenang dalam hal ini Komite Nasional Kesel

Kotak hitam atau black box dari pesawat Lion Air PK-LPQ dengan nomor penerbangan JT 610 yang berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan diduga merupakan Flight Data Recorder (FDR). Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, FDR berisi rekaman data penerbangan seperti kecepatan, arah, hingga ketinggian pesawat.

"Semua ada di Flight Data Recorder," kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Jakarta, Kamis (1/11).

Menurut Soerjanto, FDR mampu merekam data penerbangan sekitar 25 jam. Alhasil, data penerbangan di waktu sebelumnya juga akan dapat terbaca oleh KNKT.

(Baca juga: Menhub: Baru Satu Bagian Kotak Hitam Lion Air JT 610 yang Ditemukan)

KNKT akan meneliti kotak hitam tersebut dalam laboratorium milik mereka. Proses penelitian terhadap FDR bakal dilakukan tersendiri tanpa menunggu penemuan kotak hitam lainnya yakni Cockpit Voice Recorder (CVR).

CVR berisikan rekaman suara komunikasi dari dalam kokpit yang terdiri dari empat kanal. Keempatnya, yakni komunikasi antarpilot, komunikasi pilot dengan kru kabin, suara di dalam kokpit, serta antara pilot dengan menara pengawas.

Ada pun, Soerjanto memperkirakan, proses pengunduhan data dari FDR akan memakan waktu sekitar 1-2 pekan. Dalam penelitian FDR, KNKT akan bekerja sama dengan National Transportation Safety Bureau (NTSB) dan pabrikan pesawat Boeing Co.

"Semoga kita bisa menguak misteri kenapa pesawat ini mengalami kecelakaan," kata Soerjanto.

(Baca juga: Setelah Direktur Teknik, Menhub Bekukan Tiga Pejabat Lion Air)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi penemuan FDR. Namun, dia meminta Tim SAR Gabungan terus mencari CVR dan bodi pesawat. Mereka pun tetap harus mencari para jenazah.

"Tentu pencarian jenazah tetap dijalankan, dan pencarian black box satunya tetap harus kita lakukan," kata Budi.

Kotak hitam Lion Air JT 610 ini ditemukan di kedalaman 30 meter di perairan Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11) pukul 10.15 WIB. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Kolonel Laut Mohammad Zaenal mengatakan, kotak hitam diduga ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi pesawat Lion Air PK-LPQ hilang kontak.

"Saat ini dalam keadaan utuh," kata Zaenal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/11).

(Baca juga: Lebih dari Maskapai Lain, 40% Pesawat Lion Air Bakal Kena Ramp Check)

Pesawat Lion Air PK-LPQ jatuh setelah hilang kontak dengan menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada pukul 06.33 WIB. Pesawat hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Lion Air PK-LPQ awalnya lepas landas pukul 06.20 WIB. Saat itu, Lion Air PK-LPQ tengah membawa 178 orang dewasa, satu anak, dan dua bayi infant. Sementara, terdapat dua kru dan enam awak kabin.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...