Kalla Perintahkan Kabinet Bersiap Hadapi Lonjakan 318 Juta Penduduk

Ameidyo Daud Nasution
25 Agustus 2018, 06:00
Jusuf Kalla
Arief Kamaludin|KATADATA

Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan semua kementerian dan lembaga mempersiapkan kebutuhan penduduk untuk 2045 mendatang. Langkah antisipasi ini didasarkan pada prediksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang mengeluarkan angka penduduk Indonesia saat itu 318 juta orang.

Dengan perkiraan ini, Kabinet Kerja dapat mulai merancang kebutuhan masyarakat hingga 27 tahun mendatang. Nantinya, persiapan dapat dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

(Baca juga: Bagaimana “Bonus Demografi” Mempengaruhi Perekonomian Indonesia)

“Jadi tahu berapa besar lahan pertanian, berapa jumlah aparat, jumlah rumah sakit, hinggga desa,” kata Kalla di Istana Wakil Prside, Jakarta, Jumat (24/8). Adapun jumlah penduduk Indonesia pada tahun lalu 261 juta jiwa.

Dengan perencanaan ini, pemerintah menginginkan bonus demografi menjadi komponen pemacu pertumbuhan ekonomi. Kalla tidak sepakat dengan anggapan bahwa jumlah penduduk yang banyak akan menjadi beban ekonomi. “Asalkan produktivitas bisa terjaga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memprediksi jumlah penduduk usia lanjut pada 2045 mencapai 19,8 persen. Hal ini dapat menjadi potensi pertumbuhan negatif seperti yang dialami banyak negara maju saat ini. Sebab, Indonesia mencapai puncak jumlah usia produktif kira-kira pada 2030.

(Baca pula: Bappenas Ingatkan Ancaman Kelahiran Tak Rata Terhadap Perekonomian)

Oleh sebab itu, pemerintah mengerjakan banyak hal, seperti memperbaiki akses kesehatan masyarakat. Hal ini agar angka harapan hidup dan produktivitas masyarakat di masa depan dapat terus diperbaiki.  “Lalu kebutuhan infrastruktur, lapangan kerja, hingga investasi minimum (juga jadi target),” kata Bambang.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...