PKS Desak Keputusan Cawapres di Ramadhan, Gerindra: Masih Seleksi
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan tenggat kepada Gerindra untuk menyelesaikan seleksi calon wakil presiden (cawapres) sebelum Ramadhan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyatakan Gerindra siap memenuhi tenggat waktu yang diberikan PKS.
Menurut Ferry, saat ini pihaknya tengah memproses seleksi berbagai kandidat cawapres yang masuk ke dalam radar Gerindra. Salah satunya terhadap sembilan nama cawapres yang ikut disodorkan oleh PKS.
Sembilan nama tersebut merupakan hasil keputusan Majelis Syuro PKS. Kesembilan nama tersebut antara lain Hidayat Nur Wahid, M Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, Anis Matta, Irwan Prayitno, Salim Segaf Aljufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
"Kami evaluasi satu per satu di antara nama-nama yang diusulkan oleh PKS," kata Ferry di Jakarta, Senin (30/4). (Baca juga: PKS dan Gerindra Tentukan Cawapres Prabowo Lewat Dua Opsi)
Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya menyatakan memberikan tenggat waktu kepada Ketua Umum Prabowo Subianto untuk menentukan cawapres di Pilpres 2019. "Nanti mereka milih siapa ya terserah, sembilan nama kami berikan untuk ditimbang," kata Sohibul.
Ferry mengatakan, nama cawapres yang diajukan PKS layak untuk menjadi pemimpin nasional. Selain itu, berbagai nama tersebut juga memiliki kedekatan dengan Prabowo.
Ferry mencontohkan, Ahmad Heryawan (Aher) telah sukses ketika memimpin Jawa Barat selama dua periode. Aher juga dianggap memiliki kedekatan karena pernah menjadi mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo pada 2014.
Adapun Anis Matta pernah menjadi mantan Presiden PKS. Dia memiliki kedekatan dengan Prabowo lantaran kerap menemani berkampanye pada 2014 lalu.
"Jadi rasanya nama-nama yang diusulkan PKS adalah nama-nama yang layak," kata Ferry.
(Baca juga: Beda Sikap soal Cawapres, PKS Klaim Masih Solid dengan Gerindra)
Hanya saja, Gerindra juga masih terus berkomunikasi dengan berbagai partai lainnya, seperti Partai Amanat Nasional (PAN). Gerindra pun masih mempertimbangkan nama-nama tokoh non partai, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Menurut Ferry, nama tokoh non partai patut dipertimbangkan karena memiliki elektabilitas yang cukup mampu mendongkrak suara Prabowo ketika Pilpres 2019. "Angka elektabilitasnya kami anggap relatif baik, layak untuk dibahas," kata dia.
Jika nantinya yang terpilih sebagai cawapres berasal dari tokoh non partai, Ferry yain jika PKS tak akan menarik dukungan dari Prabowo. Menurut Ferry, PKS telah terbiasa melakukan kerja sama politik dengan Gerindra dan PAN.
Ferry mengatakan, Gerindra bersama PKS dan PAN sudah banyak menjalin kerja sama, baik pada Pilpres 2014 maupun ketika Pilkada selama beberapa tahun terakhir. Alhasil, Ferry menilai PKS akan memiliki kesepahaman nantinya meski nama yang disodorkannya tak terpilih.
"Tak tarik mundur (dukungan). Kami sudah terbiasa melakukan kerja sama politik," kata Ferry.
Kedua partai telah meresmikan sekretariat bersama Gerindra dan PKS pada Jumat (27/4) kemarin. Ketua Tim Sukses Pemenangan Prabowo, Sandiaga Uno, menyebutkan peresmian sekretariat bersama bukan peresmian koalisi pada Pilpres 2019. PAN yang hadir dalam acara peresmian pun menyatakan belum memberikan dukungan kepada Prabowo.
(Baca juga: Alasan PAN Belum Tentukan Pilihan antara Prabowo dan Jokowi)