Wiranto Sebut Pecah Kubu Hanura Akibat Masalah Kepemimpinan

Ameidyo Daud Nasution
19 Januari 2018, 09:52
Wiranto
ANTARA FOTO/Suwandy
Menkopolhukan sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Hanura Wiranto.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto kembali mengemukakan pendapatnya mengenai perpecahan dua kubu di Hanura. Wiranto yang juga Ketua Dewan Pembina Hanura mengatakan persoalan yang terjadi di partai tersebut lantaran masalah kepemimpinan.

Wiranto mengatakan dirinya siap melakukan pendekatan antara kubu 'Ambhara' pimpinan Marsekal (Purn) Daryatmo, dan kubu 'Manhattan' pimpinan Oesman Sapta untuk menyelesaikan masalah ini. Dia berharap agar keributan internal tidak memecah kesolidan Hanura itu sendiri.

"Semua terjadi karena ada sebab dan akibat. Kami akan perbaiki permasalahan apa dalam kepemimpinan tersebut," ujar Wiranto, Kamis (18/1) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

(Baca: Pecat OSO dari Ketua Umum, Pengurus Hanura Bakal Gelar Munaslub)

Partai Hanura terpecah menjadi dua pemimpin setelah kubu Ambhara menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Rabu (17/1). Munaslub tersebut memutuskan memberhentikan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum Partai Hanura dan mengangkat Daryatmo sebagai penggantinya.

Meski tidak secara langsung menyinggung sosok yang dianggap memiliki kepemimpinan bermasalah, Wiranto menjelaskan bahwa pemilik partai sesungguhnya para anggota partai yang diwakili pengurus DPD dan DPC Hanura se-Indonesia. Apalagi menurut Wiranto jumlah DPC dan DPD yang menghendaki proses penggantian kepemimpinan bisa dibilang dua pertiga.

"Tatkala sebagian besar pengurus tidak menghendaki proses kepemimpinan yang perlu diganti, mereka pemilik partai," kata Wiranto.

(Baca: Jelang Rakernas, PDIP Beri Sinyal Kembali Dukung Jokowi)

Wiranto juga tidak membantah bahwa pesan whatsapp dirinya dibacakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Dossy Iskandar saat pembukaan munaslub kubu 'Ambhara'. Namun dia hanya mengoreksi sedikit kata-kata yang dibacakan Dossy tersebut.

"Apabila perjuangan berdasarkan kebenaran tentu akan didukung oleh hukum dan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami perjuangkan saja," ujarnya.

Dia juga memberitahu bahwa kelompok DPD dan DPC memintanya untuk memimpin Hanura kembali. Namun Wiranto beranggapan tugasnya sebagai Menko Polhukam sangat berat dan dirinya lebih memilih mendukung Presiden Joko Widodo saat ini.

"Tapi saya sebagai Ketua Dewan Pimpinan tentu punya tanggung jawab bagaimana partai ini tetap rukun," kata Wiranto.

Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...