Jelang Rakernas, PDIP Beri Sinyal Kembali Dukung Jokowi

Dimas Jarot Bayu
18 Januari 2018, 16:23
Jokowi, Megawati Soekarnoputri
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menggandeng Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai selebrasi HUT ke-45 PDI Perjuangan di JCC, Jakarta, Rabu (10/1).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum gamblang menyatakan akan kembali mengusung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sikap ini berbeda dengan beberapa partai pendukung pemerintah lainnya, seperti Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, dan Perindo telah menyatakan mengusung Jokowi.

PDIP akan menentukan dukungan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III. Rencananya, Rakernas III PDIP tersebut akan digelar di Bali pada 9-11 Februari 2018.

Kendati, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memberi sinyal tetap akan mendukung Jokowi yang merupakan kader partainya. Hal ini salah satunya ditunjukkan dari kedekatan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi ketika perayaan hari ulang tahun PDIP ke-45 di JCC, Jakarta, Rabu (10/1) lalu.

"Sangat kuat hubungan antara Ibu Megawati dan Bapak Presiden, demikian juga sebaliknya. Hubungan yang saling memperkuat, hubungan yang saling memberikan dukungan untuk Indonesia Raya agar lebih berdaulat, lebih berdikari, dan lebih berkebudayaan," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Kamis (18/1).

Hasto pun menilai jika kepemimpinan Jokowi selama ini patut diapresiasi. Pasalnya, Jokowi dianggap mampu membangun tradisi bekerja untuk dan bersama rakyat.

Selain itu, PDIP selalu memberikan kesempatan bagi kadernya untuk bisa dua kali menjabat di tingkat eksekutif. Ini, lanjut dia, merupakan tradisi yang dibangun Megawati di PDIP.

(Baca juga: Lobi Tiga Malam PPP dan PDIP Usung Djarot-Sihar di Pilgub Sumut)

"Kami selalu memberikan kesempatan bagi kader partai yang menjabat, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, maupun di tingkat nasional untuk dapat menjabat dua kali," kata Hasto.

Namun, Hasto menilai pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden merupakan sebuah kesatuan kepemimpinan. Sehingga, untuk mengumumkannya perlu melalui pertimbangan yang matang. "Untuk mengumumkan pasangan tersebut harus melalui sebuah tahapan-tahapan yang melalui pertimbangan yang matang karena yang kita cari adalah pemimpin," kata Hasto.

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...