Hingga 2025, Pertamina Akan Bangun Pembangkit Panas Bumi 2,1 GW
PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis panas bumi bisa mencapai 2,1 Gigawatt (GW) hingga 2025. Tujuannya untuk membantu pemerintah mencapai target bauran EBT sebesar 23% dari total penggunaan energi di tahun 2025.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin mengatakan jika 2,1 GW itu bisa terbangun, maka 29% target pemerintah untuk panas bumi di tahun 2025 sudah terpenuhi. Adapun target pemerintah untuk pembangkit panas bumi adalah 7,2 GW pada 2025.
Jadi, Pertamina akan berupaya mengejar target tersebut. “Ini challenge yang besar. Namun kami yakin ada prospek," kata dia dalam Pertamina Energy Forum 2017, di Jakarta, Rabu (13/12).
Untuk mencapai target tersebut, Pertamina sudah memiliki sumber daya manusia yang handal dan kompeten di bidang panas bumi. Selain itu Pertamina memiliki teknologi yang bisa dipakai untuk menunjang kinerja.
Di sisi lain ada beberapa tantangan dalam mengejar target itu. Di antaranya harus memiliki finansial yang kuat, sebab proyek panas bumi umumnya memerlukan investasi yang jumbo. Apalagi proyek panas bumi rentan risiko dan memakan waktu lama karena harus melakukan eksplorasi untuk mendapatkan uap.
Pertamina juga nantinya membuka peluang menggandeng mitra untuk membangun proyek panas bumi. Upaya ini untuk meminimalkan finansial dan teknologi Pertamina. Mitra tersebut bisa dari perusahaan dalam dan luar negeri.“Yang penting terbaik untuk Pertamina ke depan," kata Irfan.
Total kapasitas terpasang pembangkit panas bumi Pertamina yang ada sekarang mencapai 587 MW. Namun, Oktober 2018, proyek panas bumi berkapasitas 55 megawatt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Lumut Balai di Sumatera Selatan akan beroperasi.
Saat ini proyek Lumut Balai masih proses pengadaan dan diharapkan. PGE akan membangun beberapa unit pembangkit di Lumut Balai tersebut.
(Baca: Indonesia Bisa Jadi Penghasil Panas Bumi Terbesar di Dunia)
Tahun depan PGE juga mengebor di Provinsi Aceh. Rencananya akan dibangun pembangkit panas bumi berkapasitas 2x50 MW. "Saat ini masih survei eksplorasi," kata Irfan.