Mantan Direksi Pertamina dan BRI Akan Jadi Staf Khusus Menteri BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan segera memiliki dua staf khusus baru. Mereka adalah Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang dan mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam.
Sekretaris Menteri BUMN Iman A. Putro mengatakan, Ahmad Bambang rencananya akan menjadi staf khusus yang membidangi urusan pemasaran, digitalisasi serta logistik. Sementara Asmawi akan membidangi perbankan dan usaha mikro. (Baca: Buntut 'Matahari Kembar', Dirut dan Wakil Dirut Pertamina Dicopot)
Keduanya bakal diangkat dengan Surat Keputusan Menteri BUMN. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara.
Surat keputusan pengangkatan staf khusus itu juga sudah disiapkan. “Jadi landasan hukumnya sudah, resminya tunggu keputusan Ibu Menteri," kata Iman di Jakarta, Selasa (18/4).
Pemilihan staf khusus ini juga dengan beberapa pertimbangan. Keduanya dianggap layak menempati posisi itu karena memiliki latar belakang dan pengalaman yang mendukung pekerjaannya. Apalagi ada target yang harus dicapai. (Baca: Kinerja Empat Menteri Ekonomi Disorot)
Iman mengatakan, Ahmad Bambang yang membidangi pemasaran dibebani target menekan ongkos logistik di antara perusahaan pelat merah agar lebih murah. "Kami punya target ongkos logistik bisa lebih murah dengan menyatukan kemampuan yang ada di BUMN," kata dia.
Pada tahun lalu, Menteri Rini juga telah merekrut mantan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin sebagai staf khusus. Budi mulai aktif bekerja sebagai Staf Khusus Menteri BUMN sejak Juni tahun lalu. (Baca: Rini Khawatir Pertamina Sulit Investasi di Luar Negeri Jika Jadi BUK)
Dalam aturan organisasi kementerian negara, posisi staf khusus menteri memang paling banyak tiga orang. Masa tugas staf khusus paling lama sama dengan masa jabatan menteri atau menteri koordinator yang bersangkutan.