Pertamina, Tempat Berkarier yang Komplit Bagi Pencari Kerja

Dwi Wahyu Daryoto
Oleh Dwi Wahyu Daryoto
15 Juni 2016, 14:06
Dwi Wahyu Daryoto
Pertamina

Hal apa lagi yang membuat Pertamina berada di peringkat puncak sebagai perusahaan idaman jobseekers?

Sebagai perusahaan yang diidamkan para pencari kerja, unsur lain yang dicari adalah job security. Mengingat Pertamina adalah BUMN, maka siapa pun tentu menginginkan posisi kerja yang aman bagi para pekerja. Sehingga tidak jarang banyak pekerja yang akhirnya terlena dengan job security tersebut. Alhasil kinerja pun lambat laun menurun. Karena itu, program transformasi harus dilakukan secara berkelanjutan guna terciptanya nilai-nilai 6C. Dampak terburuknya, tata nilai 6C bisa berakhir di tataran normatif saja.

Bagaimana strategi perusahaan dalam mendapatkan pekerja terbaiknya, alih-alih kondisi perusahaan yang terkena dampak penurunan harga minyak dunia?

Bagi saya di tengah kondisi penurunan harga minyak saat ini tidak ada korelasinya sama sekali dalam mendapatkan talent terbaik. Karena mencari pekerja yang terbaik harus melihat dari segi sustainability & growing company di masa mendatang. Apalagi kalau dilihat dari demografi pekerja, baik dari segi usia maupun leveling masih dibawa benchmark. Istilahnya seperti pelana kuda. Justru hal ini yang harus kita isi terus dengan rekruitmen, dan acceleration program. Yang muda akan mengisi level tengah yang memang diperlukan dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun ke depan. Maka dari rekrutmen atau pembinaan pekerja tidak ada hubungannya dengan krisis. Justru di masa krisis ini kita harus melakukan langkah-langkah atau inovasi agar perusahaan tetap sustain dan berkembang.

Apa yang harus dilakukan perusahaan dan pekerja dilihat dari sisi transformasi budaya?

Lebih jauh, sebaik-baiknya program yang dijalankan bila pekerjanya tidak memiliki kesadaran untuk berperilaku dengan baik tentu tidak akan tercapai. Artinya, program budaya transformasi hanya semacam sarana untuk mencapai budaya organisasi yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Untuk mengimplementasikan hal itu dengan benar, harus memiliki sikap kepemimpinan. Menjadi seorang leader atau pemimpin tidak harus di dalam organisasi saja, akan tetapi mampu untuk memimpin dirinya sendiri.

Bagaimana untuk menjaga komitmen dan motivasi pekerja untuk tetap mempertahankan produktivitasnya?

Hal ini tentu harus diimplementasikan kepada diri sendiri. Komitmen dan motivasi harus berawal dari kesadaran individu. Leader by yourself atau pemimpin atas dirinya sendiri justru hal yang sangat penting dalam rangka mendisiplinkan kepribadian. Maka untuk mempertahankan produktivitasnya harus saling menginspirasi dan terinspirasi satu sama lain. Misalnya, agar menjadi leader bagi orang lain, maka harus memberikan contoh yang baik kepada anak buah. Role model diperlukan sebagai acuan dan panutan. Saya yakin, bila hal tersebut diterapkan maka budaya transformasi kesemuanya itu akan tercapai dengan baik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...