Kelola Blok Mahakam, Pertamina Butuh US$ 1 Miliar per Tahun

Aria W. Yudhistira
3 Februari 2015, 13:29
Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memperkirakan kebutuhan investasi di Blok Mahakam mencapai US$ 1 miliar per tahun.

KATADATA ? PT Pertamina (Persero) memperkirakan butuh dana sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12,6 triliun per tahun untuk mengoperasikan lapangan minyak dan gas bumi (migas) Blok Mahakam. Angka investasi tersebut belum termasuk biaya penambahan eksplorasi untuk menaikkan kapasitas produksi.

?Dana investasi untuk Blok Mahakam ada dua hal. Pertama lanjutkan kebutuhan untuk pengoperasiannya, kemudian ada penambahan eksplorasi untuk menaikkan kapasitas,? kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/2).

(Baca: Pemda Diminta Tidak Libatkan Swasta Ambil Saham Blok Mahakam)

Dia mengatakan, untuk mendanai kegiatan operasional di Blok Mahakam, ada beberapa skema pembiayaan yang sedang dikaji Pertamina. Sejauh ini sudah ada dukungan dari lembaga pembiayaan di dalam maupun luar negeri untuk membiayai investasi Pertamina di blok migas yang saat ini masih dikelola Total E&P Indonesie.

?Kami bisa kerjasama dengan perbankan atau lender. Atau nanti kita lihatlah. Saya kira so far, perbankan baik nasional maupun internasional menyatakan dukungan,? ujar dia.

Mengenai proposal yang akan diajukan ke pemerintah, dia menargetkan akan selesai dan diserahkan paling lambat akhir Februari ini. Ini mengingat sampai saat ini tim Pertamina sedang menyelesaikan proposal tersebut.

Adapun terkait bagian saham daerah masih dalam tahap pembicaraan. Meski tidak ada kewajiban memberikan jatah saham ke pemerintah daerah tapi Pertamina kata dia tetap akan memperhatikan daerah.

?Itu yang akan kita perhatikan, apakah itu 10 persen atau bagaimana,? ujar dia.

(Baca: Harga Minyak Turun, Pertamina Pangkas Belanja Investasi)

Pada tahun ini, Pertamina memangkas anggaran belanja investasi dari US$ 5 miliar-US$ 7 miliar menjadi US$ 3 miliar-US$ 5 miliar. Pemotongan anggaran belanja tersebut karena harga minyak mentah dunia yang sedang turun.

Pemangkasan terutama untuk investasi di sektor hulu. Tadinya, sektor hulu akan memperoleh 70 persen anggaran atau sekitar US$ 2,5 miliar-US$ 4,9 miliar. Sedangkan sisanya dialokasikan untuk sektor hilir.

Dengan adanya pemangkasan, maka komposisi anggaran investasi menjadi dibagi rata, yakni masing-masing 50 persen. Ini berarti masing-masing memperoleh sekitar US$ 1,5 miliar-US$ 2,5 miliar.

Perkiraan kebutuhan dana investasi Pertamina tersebut lebih kecil dibandingkan anggaran yang diperkirakan sebelumnya. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat kebutuhan investasi di blok tersebut mencapai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 31,6 triliun setiap tahun. (Baca: Pertamina Gandeng Total dan Pemda Kelola Blok Mahakam)

Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...