Pertamina Siap Ambil Alih TPPI

Safrezi Fitra
5 Januari 2015, 17:52
Katadata
KATADATA

KATADATA ? PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Bahkan induk usaha TPPI, PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro), sangat mendukung rencana tersebut.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan untuk mengambil alih TPPI, pihaknya sedang mengkaji mengenai proses akuisisi Tuban Petro. Dia mengatakan pengambilalihan Tuban Petro masih menunggu niat baik dari pihak Tuban Petro.

"Kami akan review masalah yang ada. Apakah memang baik bagi Pertamina untuk masuk di situ (Tuban Petro) atau tidak. Itu juga tergantung niat baik seluruh pihak, baik pemilik lama dan posisi pinjaman," katanya ketika ditanya Katadata beberapa hari lalu di Jakarta.

Pertamina, kata Dwi, telah menerima masukan dari semua pihak seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), termasuk mengenai pemilik lama Tuban Petro yakni Honggo Wendratmo. KPK pernah mengingatkan bahwa masih adanya campur tangan Honggo di Tuban Petro. Honggo dianggap bermasalah atas keterlibatannya dalam kasus Bank Century.

"Kalau banyak masalah tentu masalah itu diklarifikasi. Seperti halnya rekomendasi KPK, itu jadi bagian untuk kami bisa laksanakan upaya (pengambilalihan Tuban Petro)," ujarnya.

Sementara Direktur Tuban Petro Riki F Ibrahim menyatakan siap dan mendukung penuh upaya Pertamina mengakuisisi perusahaannya. Pertamina tidak perlu khawatir dengan adanya isu mengenai Honggo Wendratmo, karena pemilik lama tersebut sudah tidak lagi memiliki kewenangan apapun dalam TPPI atau Tuban Petro. Hal itu ditegaskan dengan adanya opini hukum dari Assegaf Hamzah and Partner.

"Kami sangat siap untuk diakuisisi. Semua lengkap termasuk legal opini juga lengkap," katanya ketika dihubungi Katadata, Senin (5/1). Menurut Riki, ada pihak-pihak yang memang sengaja menghembuskan isu campur tangan Honggo di Tuban Petro. Tujuannya agar Pertamina selamanya tidak memiliki kilang sehingga terus tergantung pada impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sebagai dukungan untuk akuisisi ini, Tuban Petro telah menemui Tim Reformasi Tata Kelola Migas, dan mengusulkan pembentukan dua satuan tugas terkait akuisisi ini. Tim Pertama, akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian BUMN, SKK Migas, PT Pertamina, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), agar proses akuisisi berhasil. Adapun anggotanya terdiri dari perwakilan Pertamina, SKK Migas, Kementerian ESDM dan TPPI.

Sementara tim kedua berperan menyelesaikan akuisisi aset Tuban Petro Group oleh Pertamina. Satgas ini bertanggung jawab ke Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Direktur Pertamina, dan Direktur Utama PPA. Saat ini, Tuban Petro Group memiliki kilang melalui tiga anak usaha, yakni TPPI, PT Polytama Propindo, dan PT Petro Oxo Nusantara (PON).

Untuk mengakuisisi Tuban Petro, Pertamina hanya perlu mengeluarkan dana sebesar Rp 2,87 triliun, untuk membayar sisa cicilan obligasi (multi years bond/MYB). Ini lebih murah dibandingkan jika membangun proyek seperti yang dimiliki Tuban Petro saat ini, yang mencapai Rp 28 triliun.

Dengan mengakuisisi Tuban Petro, Pertamina bisa menjadi pemegang saham mayoritas di TPPI. Pertamina juga sekaligus mendapatkan anak usaha Tuban Petro, yakni PT Polytama Propindo dan PT Petro Oxo Nusantara.  

Sebelumnya Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan kepada pemerintah, agar Pertamina bisa mengakuisisi kilang milik TPPI. Akuisisi kilang TPPI dapat menambah produksi bensin dengan angka oktan (researches octane number/RON) 92 sebesar 45.000 barel per hari.

Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...