Dokter Minta Masyarakat Tak Sembarangan Minum Obat Keras Deksametason
Dokter paru meminta masyarakat tidak membeli dan menggunakan hidroklorokuin, klorokuin serta deksametason tanpa resep dokter. Hal tersebut lantaran obat-obatan ini dikategorikan obat keras serta memiliki efek samping.
Ketiganya memang menjadi pengobatan pasien virus corona meski fungsi aslinya untuk mengobati penyakit lain. Makanya Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengeluarkan panduan tiga obat tersebut.
“Penggunaannya hanya atas rekomendasi dokter, tentunya ada indikasi yang sudah ditetapkan,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr Agus Dwi Susanto di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (29/6).
(Baca: Video: Menguak Fakta Dexamethasone Sembuhkan Penderita Covid-19)
Penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin hanya diberikan bagi pasien rawat inap dewasa hingga 50 tahun. Selain itu pasien tidak memiliki masalah jantung serta tak memiliki efek samping berat jika obat tidak dikonsumsi lagi.
Sedangkan deksametason hanya diberikan bagi pasien corona dengan gejala berat dan memerlukan bantuan alat napas. Pengobatan juga hanya dilakukan pada awal perawatan saja. “Tentunya pertimbangan ini jadi dasar agar obat tidak digunakan sembarangan,” kata Agus.
Sedangkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Akmal Taher mengatakan tiga obta ini tidak bisa digunakan untuk mencegah corona. Ini lantaran adanya efek samping yang bisa membahayakan tubuh.
Sedangkan Direktur Registrasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan Rizka Andalusia masih memberikan izin edar darurat bagi ketiga obat tersebut. “Namun harus dengan resep dan pengawasan dokter,” kata Rizka.
(Baca: BPOM Buka Peluang Setop Klorokuin-Hidroksiklorokuin untuk Obati Corona)