Luncurkan Logo Baru BUMN, Erick Thohir Tak Mau Ada Lagi Kasus Hukum
Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) baru saja meluncurkan logo barunya hari ini, Rabu (1/7). Sejalan dengan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan bahwa logo baru ini bukan pencitraan, namun merupakan penguatan nilai karakter pada perusahaan pelat merah.
"Saya juga ingin menguatkan karakter dari logo baru, perlu fondasi kuat, sebuah nilai yang jadi panduan kita untuk bergerak," kata Erick dalam sambutan di hadapan beberapa direktur utama perusahaan pelat merah di depan Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Oleh karena itu, Erick menekankan bahwa nilai-nilai organisasi akan diterapkan oleh Kementerian BUMN dalam melayani negeri. Nilai tersebut yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Dia pun menegaskan pada poin loyal, dimana masing-masing BUMN harus loyal kepada bangsa.
(Baca: Rincian Utang Ratusan Triliun Pemerintah di BUMN)
"Tidak urusan pribadi dikedepankan. Tentu hasil kerja seperti bonus dan tantiem harus ada, tapi yang lain-lain jangan. Ada 53 kasus hukum di BUMN yang kita tidak mau terulang lagi," kata Erick.
Sejak ditunjuk menduduki jabatan Menteri BUMN pada Oktober 2019 lalu, Erick mengaku terus berkomitmen untuk melakukan reformasi birokrasi di seluruh BUMN. Seperti melakukan perampingan pada struktur di BUMN dan membentuk klasterisasi sehingga ekosistem terbangun sebagai rantai pasok.
Selain itu, restrukturisasi di BUMN akan terus dijalankan yang merupakan bagian dari efisiensi dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Sehingga indikator (Key Performance Indicator/KPI) menjadi jelas ukurannya.
(Baca: Bank BUMN Optimistis Salurkan Kredit Rp 90 T, Ini Sektor yang Dibidik)
Erick mengatakan, visualisasi logo baru BUMN yang bernuansa modern, merupakan representasi dari realita bahwa 62% penduduk Indonesia masuk dalam golongan muda. Sehingga, dia mendorong para direktur utama perusahaan pelat merah untuk mementori direksi-direksi baru yang masih muda.
"Saya tidak segan mengangkat direksi muda, bukan buat gaya-gayaan. Tapi ini bagian transformasi. Sebagai pemimpin, ada waktu dan umurnya. Kita harus beri kesempatan yang muda untuk jadi generasi penerus," katanya.
Erick mengatakan, makna dari perubahan logo ini adalah bagaimana BUMN terus adaptif pada perubahan suasana zaman. Sekalipun zaman berubah, namun tetap ada karakter yang bertahan, yakni jati diri dan budaya bangsa.