5 Inovasi Masker Karya Anak Bangsa

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
11 Oktober 2020, 16:08
KESADARAN BERMASKER MASYARAKAT INDONESIA
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Masker merupakan salah satu senjata andalan untuk meminimalisir paparan Covid-19. Berdasarkan hasil temuan Badan Pusat Statistik (BPS) pada surveinya yang bertajuk “Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19”, 91,98 persen masyarakat sudah menggunakan masker jika keluar rumah. Melihat kebutuhannya yang sangat tinggi, muncul inovasi produk masker sesuai kebutuhan masyarakat. Setidaknya terdapat lima inovasi masker karya anak bangsa.

1. Masker smart identity

Melansir pemberitaan Kompas TV, warga Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah menciptakan sebuah masker pintar. Idenya berangkat dari keresahan akan semakin besar kesempatan tindak kejahatan di tengah gentingnya penggunaan masker. Hal yang berbeda dari masker pada umumnya yakni adanya QR Code dalam masker. Teknologi ini dapat memperlihatkan wajah pengguna dan data dirinya. Tak hanya itu, riwayat penyakit sang pengguna pun dapat terekam di dalamnya.

2. Masker kain disinfektor

Pusat Penelitian Fisika (P2 Fisika) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini sedang mengembangkan masker kain yang dapat membunuh virus yang menempel pada permukaan kain (contact killer). Pada lamannya, LIPI menerangkan masker ini dilapisi oleh tembaga yang merupakan disinfektor pembunuh virus dan bakteri. Terdapat tembaga yang dapat disisipkan secara permanen dan ada yang dapat ditempelkan sewaktu-waktu.

3. Masker 3D ramah lingkungan

Masih dari Kompas TV, sekelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) di Makassar, Sulawesi Selatan yang menghadirkan masker hasil cetak tiga dimensi ramah lingkungan. Masker ini berbahan dasar filamen sari pati jagung. Dalam sehari masker ini dapat diproduksi hingga 6 buah dan pembuatannya dapat disesuaikan dengan bentuk muka penggunanya.

4. Masker transparan untuk tuna rungu

Kebanyakan masker yang beredar saat ini menutupi sebagian wajah. Para tuna rungu mendapati kesulitan untuk berkomunikasi. Dwi Rahayu Februarti, warga Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta pun menangkap persoalan tersebut dengan membuat masker yang transparan. Dikutip dari Detik, deengan berbekal ilmu jahit, Dwi memodifikasi masker dengan menaruh mika di bagian tengah agar mempermudah komunikasi para tuna rungu.

5. Masker limbah pisang

Tak kalah inovatifnya, mahasiswa Universitas Tanjungpura mengubah limbah kulit pisang menjadi filter karbon aktif sebagai penangkal polusi. Masker yang bernama Protilusi (Produk Anti Polusi) ini masuk ke dalam nominasi Lomba Masker Kreatif Pontianak 2020. Di dalamnya terdapat dua lapis kain tambahan sebagai antidroplet pencegah transmisi virus, demikian dikutip dari medcom.id.

Tentunya penggunaan masker tetap harus diikuti dengan protokol Covid-19 gerakan 3M lainnya, yakni menjaga jarak dan sering mencuci tangan, khususnya saat keluar rumah. Ketika masyarakat menerapkan gerakan 3M tersebut secara disiplin, risiko tertular virus Corona mampu ditekan hingga 99 persen.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...