Riset Ipsos: Masyarakat Indonesia Optimis Taklukan Covid-19
Sebuah hasil survei Ipsos menunjukkan masyarakat Indonesia punya optimisme tinggi bahwa kondisi ekonomi bisa kembali pulih dan bisa menaklukan pandemi Covid-19. Kajian perusahaan riset pemasaran dan opini masyarakat global ini menunjukkan, 75 persen masyarakat Indonesia yakin kondisi ekonomi akan menguat dalam waktu enam bulan ke depan.
Survei Ipsos dilakukan terhadap enam negara di Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand dengan 500 responden dari masing-masing negara. Ada tiga tujuan dari survei tersebut seperti yang disampaikan Managing Director Ipsos Indonesia Soeprapto Tan. Pertama, melihat di tahap mana setiap negara di Asia Tenggara bereaksi terhadap Covid-19. Kedua, melihat sejauh mana dampak pandemi terhadap penghasilan masyarakat dan bagaimana harapan mereka dalam enam bulan ke depan. Ketiga, bagaimana kegiatan perekonomian selama pandemi dan produk apa saja yang terdampak atau tidak terdampak pandemi.
Survei dilakukan dalam dua periode, Mei 2020 dan September 2020. Soeprapto menyampaikan respon mayoritas masyarakat cenderung sama saat survei periode pertama. "Banyak masyarakat mengatakan, pendapatan mereka menurun. Jauh berkurang dibanding sebelum pandemi,” ucapnya dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19, dalam Dialog Produktif bertema Kepercayaan Ekonomi Saat Pandemi, akhir pekan lalu.
Kondisi membaik lantas terlihat saat periode survei kedua. “Dari 500 responden yang disurvei di Indonesia, terlihat sebanyak 4 persen di antaranya mengaku sudah mengalami kenaikan pendapatan. Sedangkan 21 persen responden mengaku pendapatannya sudah stabil alias tidak lagi berkurang," kata dia lagi.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki optimisme terhadap pemulihan ekonomi yang lebih tinggi dibanding negara lain di ASEAN. Bahkan kalau dibanding Vietnam yang memiliki jumlah kasus COVID-19 lebih rendah, optimisme pemulihan ekonomi Indonesia lebih tinggi.
Pendampingan yang dilakukan pemerintah dinilai menjadi salah satu sebabnya. Catatan yang didapat dari survei menunjukkan, masyarakat Indonesia merasa terbantu dengan pendampingan atau insentif terhadap UMKM yang diberikan pemerintah.
Sealin itu penyaluran bantuan sosial, kartu Prakerja, dan stimulus untuk pengusaha juga dianggap punya andil besar dalam mendongkrak optimisme masyarakat Indonesia dalam menyongsong ekonomi yang lebih baik. Dalam survei tersebut, terlihat bahwa Indonesia menjadi negara dengan optimisme ekonomi yang lebih tinggi dibanding lima negara lain yang disurvei.
Adapun alasan optimisme berdasar hasil survei yakni, sebesar 53% masyarakat optimis bantuan pemerintah untuk UMKM, 46% masyarakat optimis vaksin akan ditemukan, 37% masyarakat optimis bantuan tunai untuk masyarakat, 32% masyarakat optimis stimulus keuangan untuk pemilik usaha dan 30% masyarakat optimis terhadap program Kartu Prakerja.
Optimisme terkait vaksin
Hal lain yang disoroti dari survei adalah terkait optimiseme terkait pengadaan vaksin. Empat negara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam yakin vaksin bisa ditemukan dan didistribusikan pada semester I 2021. Sementara Singapura dan Thailand, berharap vaksin bisa ditemukan pada semester II 2021.
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/10/21/rencana-vaksinasi-covid-19-pemerintah-selama-2021-2022)
Dalam kesempatan terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Brotoasmoro meyakinkan kalau proses pengadaan vaksin pasti akan melalui proses uji klinis yang sesuai standar. Lebih lanjut Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana Prof I Gusti Ngurah Mahardika, juga menegaskan bahwa vaksin yang akan digunakan adalah vaksin yang pasti aman, dan berkhasiat yang tinggi.
"Dalam dialog saya dengan Profesor Mahardika, beliau mengingatkan bahwa kita semua punya andil dan berjasa dalam mensukseskan vaksinasi nanti. Maka kita doakan bersama uji klinis dapat berlangsung dengan sukses, vaksin yang manjur akan hadir dan nanti dukung penuh proses vaksinasi di seluruh Indonesia," ujar Reisa dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11).
Kembali ke hasil survei Ipsos, sebanyak 60 persen responden dari Indonesia ingin agar masalah COVID-19 dari sisi kesehatan benar-benar dibereskan terlebih dulu. Ini menunjukkan bahwa prioritas masyarakat Indonesia selama pandemi adalah aspek kesehatan.
Sementara 16 persen responden di Indonesia berharap bantuan sosial tetap dilanjutkan. Sisanya, ingin agar pemerintah memberi kepastian lapangan kerja dan mengontrol harga agar tidak naik.
"Berbeda dengan Singapura yang lebih memprioritaskan pekerjaan. Ini juga sesuai dengan misinya KPCPEN (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) bahwa prioritas di Indonesia adalah menangani pandemi dan secara bersamaan mengakselerasi ekonomi," ucap
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan