Tinjau 3 Provinsi, Doni Monardo Tekankan Penanganan Dini Covid-19
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengunjungi tiga provinsi yakni Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Meski kurva penularan virus corona tampak melandai, ia meminta masyarakat tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Jangan kendor. Kita tidak tahu Covid-19 ini kapan akan berakhir. Vaksinnya pun masih dalam proses,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11).
Menurutnya, hingga saat ini ‘vaksin terbaik’ adalah protokol Kesehatan melalui Gerakan 3M, yakni menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Satgas Penangan Covid-19 juga memberikan sejumlah bantuan. Di antaranya, KN95 sebanyak 20.000, masker medis sebanyak 20.000, masker kain 150.000, APD premium 10.000, face shield sebanyak 5.000 dan dua unit ventilator.
Berikut adalah Databooks penambahan kasus Covid-19 secara nasional:
Selain di Palu, Doni juga memberikan apresiasi kepada seluruh komponen dan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara atas upaya penanganan Covid-19. “Kita memberikan apresiasi atas upaya dari seluruh komponen masyarakat di Kalimantan Utara. Telah membuktikan bahwa kasus dapat dikendalikan,” katanya di Kantor Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (9/11).
Menurut analisa dari hasil akumulasi data Satgas, Provinsi Kaltara menjadi salah satu wilayah yang memiliki angka kasus aktif Covid-19 rendah.
Berdasarkan data akumulasi per Senin (9/11), kasus Covid-19 di Kaltara memiliki penambahan sebanyak 4 kasus dan totalnya menjadi 897. Sedangkan untuk pasien sembuh mengalami peningkatan menjadi 786 setelah ada penambahan sebanyak 3 orang. Kemudian untuk kasus meninggal hingga sejauh ini ada sebanyak 10 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 juga memberikan dukungan bantuan. Di antaranya, masker KN95 sebanyak 20.000, masker medis sebanyak 20.000, masker kain 100.000, APD premium 10.000, face shield sebanyak 5.000, hand spray sebanyak 1000 dan ventilator 2 unit.
Sementara itu, di Balikpapan, Doni mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar dapat meningkatkan porsi upaya pencegahan penularan virus corona.
Dalam implementasinya, Doni meminta bahwa tenaga kesehatan harus berada pada posisi garda terakhir dan masyarakat yang menjadi garda terdepan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas.
“Dokter tenaga kesehatan harus menjadi benteng terakhir. Siapa yang menjadi ujung tombak? Kita semua. Seluruh komponen bangsa harus menjadi ujung tombak, menjadi garda terdepan dengan cara pencegahan,” katanya.
Waspada Kepulangan WNI
Selanjutnya, Doni juga mengimbau agar jajaran Pemerintah Provinsi Kaltara dapat mempersiapkan diri kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI), baik bagi yang repatriasi maupun para jamaah ibadah umrah.
Apalagi, WNI yang terdampak Covid-19 di luar negeri dan hendak pulang ke Tanah Air tidak sedikit. Menurut data, ada lebih dari 350 ribu orang yang tersebar di beberapa negara di dunia.
Selain itu, dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor beserta jajaran instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Doni juga mengatakan bahwa penanganan kesehatan pasien Covid-19 harus dilakukan sedini mungkin. Dengan demikian, kondisi pasien tidak bertambah semakin buruk.
Di sisi lain, upaya deteksi dan pemeriksaan terhadap kontak erat pasien Covid-19 juga harus dilakukan secepat mungkin. Upaya ini memungkinkan langkah penanganan lebih lanjut dapat segera diberikan dan penambahan kasus baru dapat dicegah.
Menurut penelitian, setiap pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dapat sembuh total 100% dengan penanganan yang baik. Akan tetapi bagi mereka yang memiliki gejala sedang hingga berat memiliki potensi lebih sulit ditangani, terlebih bagi mereka yang sudah masuk masa kritis.
“Jadi jangan sampai warga masyarakat kita itu, terlanjur gejalanya sedang atau berat baru masuk ke rumah sakit. Sulit untuk ditolong,” tuturnya.
Kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus corona adalah Gerakan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Langkah itu lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Kalau kita sudah patuh pada protokol kesehatan, jangan lupa mengingatkan orang lain untuk patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan