Penumpang Citilink ke Bali Merosot 14% karena Wajib Tes PCR

Image title
18 Desember 2020, 15:31
Suasana lengang kawasan Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Sabtu (25/4/2020). Kementerian Perhubungan menghentikan sementara seluruh aktivitas penerbangan komersial baik dalam dan luar negeri hingga 1 Juni 2020 men
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.
Suasana lengang kawasan Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Sabtu (25/4/2020). Kementerian Perhubungan menghentikan sementara seluruh aktivitas penerbangan komersial baik dalam dan luar negeri hingga 1 Juni 2020 mendatang untuk pengendalian transportasi selama masa mudik Lebaran 1441 H sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Kewajiban wisatawan menyertakan hasil tes PCR jika ingin berkunjung ke Bali berujung pada pembatalan rencana bepergian. Biaya tes yang cukup tinggi dan hasilnya yang tak bisa diketahui dalam waktu singkat membuat sebagian masyarakat memilih untuk refund tiket pesawat.

Salah satu maskapai yang menerima pembatalan tiket penerbangan itu adalah PT Citilink Indonesia. Citilink memproyeksikan tingkat keterisian penumpang pesawat ke Bali hingga akhir tahun semula mencapai 76% menjadi tinggal 62%.

“Sejak diberlakukannya kebijakan wajib PCR untuk masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Bali, Citilink mencatat adanya penurunan jumlah penumpang sebesar 14% setelah adanya permintaan refund dan reschedule dari penumpang,” ujar VP Corporate Secretary & CSR Citilink Resty Kusandarina saat dihubungi Katadata.co.id Jum’at, (18/12).

Banyaknya calon penumpang yang membatalkan penerbangan membuat pendapatan Citilink menurun. Namun, maskapai tetap berkomitmen untuk memberi pelayanan yang optimal, serta memprioritaskan protokol kesehatan. “Kami juga berkomitmen untuk terus mematuhi aturan pemerintah,” katanya.

Maskapai nasional Garuda Indonesia pun terimbas kewajiban tes PCR. Tanpa menyebut rinciannya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, mayoritas penumpang melakukan refund pasca adanya tes PCR.

“Sudah ada yang melakukan refund, mayoritas ke Bali,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Irfan Setiaputra.

Dia menyadari, libur akhir tahun tak hanya sebatas perayaan. Ia berharap, ketentuan pemeriksaan PCR dapat dimaknai sebagai upaya untuk memastikan keamanan serta kenyamanan masyarakat.

“Bagaimanapun, Garuda Indonesia menyambut baik ketentuan ini. Kami akan berkomitmen untuk menghadirkan penerbangan sehat, dengan penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Sebelumnya, perekonomian Bali yang bergantung pada sektor pariwisata terpukul akibat pandemi Covid-19. Simak Databoks berikut:

Sementara itu aplikasi agen tiket online Tiket.com juga mencatat peningkatan pengajuan refund. Meski, jumlahnya masih di bawah kondisi awal pandemi, saat angka refund mencapai 97% dari jumlah tiket yang dipesan.

“Masyarakat tak perlu khawatir karena Tiket.com turut menyediakan pelayanan tes PCR. Namun, jika masyarakat hendak mengajukan refund, dapat menggunakan fitur smart refund pada layanan kami,” kata Chief People Officer Tiket.com Dudi Arisadi.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Hariyadi Sukamadi menyatakan, pengajuan refund untuk wisatawan yang hendak ke Bali sebesar Rp 317 miliar. Nilai itu berasal dari 133.000 tiket pesawat. Dampaknya, ekonomi Bali pun tergerus Rp 967 miliar.

Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...