Jokowi hingga Raffi Ahmad Terima Vaksin Covid-19 Suntikan Kedua
Presiden Joko Widodo menerima suntikan vaksin Covid-19 kedua di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (27/1) pukul 08.30 WIB. Ia memperkirakan efek samping yang dirasakan setelah penyuntikan hanya pegal-pegal, seperti yang terjadi pada vaksinasi dosis pertama.
"Kalau dulu setelah dua jam hanya pegal-pegal, sekarang saya kira juga sama saja. Saya juga aktivitas ke mana-mana," kata Jokowi usai menerima vaksin dosis kedua, Jakarta, Rabu (27/1).
Jokowi pun memastikan bahwa ia tidak merasakan apapun saat proses penyuntikan.
Sebagaimana diketahui, vaksinasi Covid-19 perlu dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak 14 hari. Vakinasi pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.
Setelah itu, vaksinasi kedua dilanjutkan setelah 14 hari kemudian. Hal ini bertujuan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.
Dengan demikian, pemberian dua dosis suntikan akan memicu respons antibodi yang lebih optimal dan efektif. Adapun, antibodi baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua. Karena itu, penerima vaksin tetap wajib menjalankan protokol kesehatan setelah penyuntikan.
Vaksinator Presiden Jokowi Abdul Muthalib memastikan, vaksin yang diterima Jokowi ialah vaksin Sinovac asal Tiongkok.
Berikut adalah Databoks cakupan vaksin Covid-19 di Indonesia:
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menerima vaksin dosis kedua. Seperti Jokowi, ia pun mengaku tidak merasakan sakit saat penyuntikan.
Meski begitu, Budi mengatakan sempat merasa lapar setelah vaksin dosis pertama diberikan. "Rasanya pengen makan banyak," kata Budi.
Sementara, perwakilan anak muda Raffi Ahmad mengatakan hanya merasakan ngantuk setelah vaksinasi pertama diberikan. "Saya ngantuk dan pegal saja," katanya.
Adapun, vaksinasi tahap kedua dilakukan kepada Jokowi dan sejumlah tokoh lainnya. Beberapa di antaranya ialah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, Kapolri Idham Azis, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Perwakilan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Ronald Richard Tapilatu, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani.