Mudik Dilarang, PLN Disjaya Proyeksikan Konsumsi Listrik Naik 2%
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) memproyeksikan kenaikan konsumsi listrik sebesar 2% pada saat hari raya idul fitri tahun ini. Kenaikan disebabkan kebijakan larangan mudik Lebaran yang ditetapkan pemerintah.
General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan beban puncak pada hari H lebaran di Jakarta akan berada pada angka 3.103 megawat (MW) atau 3,1 gigawat (GW). Prediksi angka konsumsi ini meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3.038 MW.
Sama dengan hari pertama, pada hari kedua Lebaran (14 Mei 2021) PLN Disjaya memproyeksikan beban puncak listrik mencapai 3.074 MW. Dengan kenaikan yang sama sebesar 2% dari yang sebelumnya 3.009 MW.
PLN Disjaya memastikan akan terus melakukan pengamanan seluruh sumber daya yang ada, demi mengantisipasi kenaikan beban puncak listrik pada saat hari raya lebaran. "Kami siap dengan seluruh dengan seluruh resource yang ada kami juga melakukan pengamanan," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (7/5).
Adapun per April 2021, penjualan listrik perusahaan mencapai 2,74 gigawatt (GWh). Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan penjualan listrik per Desember 2020 yang sebesar 2,48 GWh.
Penjualan ini berdampak pada pendapatan perusahaan yang pada April 2021 mencapai Rp 3,44 triliun pada April atau mengalami kenaikan dibandingkan Desember 2020 yang hanya Rp 3,14 triliun.
Jika dibandingkan April tahun lalu total penjualan listrik dan pendapatan PLN Disjaya masih lebih rendah. Penjualan listriknya turun 1,82%. Sedangkan pendapatan minus 4,17% dari yang sebelumnya Rp 13,64 triliun di April 2020 menjadi Rp 13,08 triliun di April 2021.
"Ini akibat tahun lalu 2,5 bulan pertama masih normal belum pandemi. Sementara di 2021 sudah full pandemi," kata dia.
Dari sisi jumlah pelanggan juga telah mengalami kenaikan. Angkanya pada April 2021 mencapai 4,80 juta sedangkan jika dibandingkan Desember 2020 hanya 4,75 juta pelanggan.
Kenaikan jumlah pelanggan ini pun turut membuat jumlah daya listrik yang tersambung ikut naik. Adapun hingga April 2021 angkanya mencapai 19.867 MW sementara Desember 2020 sebesar 19.674 MW.
Pandemi Covid-19 telah membuat penjualan listrik di wilayah ibu kota dan sekitarnya turun. Tahun lalu PLN Disjaya menargetkan penjualan listrik tumbuh 4%. Namun ternyata, sampai November malah minus 4,58%.