Cegah Lonjakan Covid-19, Tempat Wisata Mesti Tegas Terapkan Protokol

Dini Hariyanti
18 Mei 2021, 17:25
Cegah Lonjakan Covid-19, Tempat Wisat Mesti Tegas Terapkan Protokol
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.
Sejumlah wisatawan bermain air di Pesisir Pantai, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (17/5/2021).

Tempat wisata mendapatkan kelonggaran untuk bisa buka selama periode libur Lebaran 2021 demi memacu geliat perekonomian. Sejumlah syarat telah ditetapkan untuk mencegah penyebaran virus corona di sana. Namun pengelola berbagai lokasi wisata kewalahan karena membludaknya pengunjung.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, misalnya,  pada Sabtu (15/5) pun menginstruksikan penutupan akses ke objek wisata Pangandaran dan Ciwidey. Hal tersebut berdasarkan laporan lonjakan pengunjung yang signifikan. Adapun di Surabaya, kolam renang Waterpark Kenjeran ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya karena dinilai melanggar protokol kesehatan.  

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menutup objek wisata Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, serta Taman Margasatwa Ragunan pada 16-17 Mei 2021 untuk penguatan protokol Kesehatan. Hal ini berdasarkan evaluasi peningkatan jumlah pengunjung.

Melansir dari Kompas.com, Minggu (16/5), epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, Indonesia belum benar-benar berkaca dari musim libur Lebaran tahun lalu. Pengendalian pandemi yang lemah berdampak signifikan terhadap kenaikan kasus Covid-19 harian sebesar 93 persen dan angka kematian mingguan sebesar 66 persen.

Menurutnya, pemerintah perlu mencegah terjadinya perburukan situasi pandemi Covid-19 dengan melakukan tindakan tegas, yakni menutup semua tempat wisata. Artinya, jika pengelola tempat wisata tidak mampu melakukan screening terhadap calon wisatawan, tempatnya tidak akan diberi izin beroperasi sementara waktu.

"Kembali, ketegasan dari awal ini yang harus kita perbaiki. Respons cepat, tepat, yang kuat dan konsisten, itu yang menjadi pekerjaan rumah kita selama setahun ini, yang harus kita perbaiki," katanya.

Pariwisata Terpukul Berat oleh Covid-19 

Selama pandemi Covid-19, pariwisata memang menjadi salah satu sektor yang terdampak sangat berat. Apalagi dengan adanya pembatasan berbagai aktivitas dan mobilitas masyarakat demi memutus transmisi penularan virus.

Setahun lebih pandemi berlangsung, pariwisata di Indonesia berangsur bangkit dengan berbagai adaptasi, salah satunya vaksinasi bagi pegiatnya. Pemulihan sektor pariwisata penting mengingat ini termasuk sektor prioritas yang berkontribusi membuka lapangan kerja bagi 34 juta masyarakat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melalui laman Covid-19.go.id mengutarakan, vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan langkah kolosal untuk kebangkitan sektor ini. Langkah ini bermula di Bali pada 27 – 28 Februari 2021. 

“Ini wujud gerak cepat dan kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” tuturnya, Senin (17/5).

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...