Djarum Foundation Donasi 1.000 Unit Konsentrator Oksigen
Djarum Foundation mendonasikan sebanyak 1.000 unit konsentrator oksigen kepada rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Vice Program Director Baksi Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan bahwa, sebagai salah satu binaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), perusahaan berkomitmen untuk terus terlibat aktif dalam program penanggulangan pandemi Covid-19.
“Kami berharap donasi konsentrator oksigen ini dapat mengantisipasi bila lonjakan pasien Covid-19 terjadi lagi. Tapi tentunya mari kita sama-sama berdoa semoga itu tidak terjadi dan Indonesia segera keluar dari pandemi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/9).
Menurut dia, saat ini konsentrator oksigen menjadi alternatif terapi oksigen yang digunakan masyarakat. Alat ini menjadi populer karena mudah dibawa, ringan, dan tidak perlu melakukan isi ulang oksigen seperti layaknya tabung oksigen konvensional.
“Dan juga selain untuk pasien Covid-19, konsentrator oksigen dapat digunakan bagi pasien lain yang menderita penyakit di bagian pernafasan dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah,” kata dia.
Donasi ini merupakan kelanjutan rangkaian bantuan dari Djarum Foundation sejak April 2020 guna membantu menanggulangi pandemi Covid-19 di tanah air.
Beberapa bantuan yang telah diberikan ke berbagai rumah sakit untuk membantu mempercepat pemulihan pasien saat terjadi lonjakan kasus diantaranya alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC), hospital bed, air purifier, hingga ventilator.
Djarum Foundation juga memberikan perlengkapan kesehatan berupa masker, goggle, faceshield, dental protective face, baju coverall, hingga suplemen dan multivitamin kepada tenaga kesehatan yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Adapun donasi ini telah diserahterimakan kepada Kemenperin di Semarang, Jumat (10/9). Plt Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, mengatakan bahwa kementerian mendukung berbagai program dan kegiatan oleh sektor industri untuk turut berperan menangani dampak pandemi Covid-19.
“Ini merupakan langkah yang positif dan suatu bentuk kepedulian sosial dari pelaku industri terhadap kesehatan masyarakat sekaligus mempercepat penanganan pandemi Covid-19,” kata dia.
Dia menilai, donasi ini merupakan wujud nyata kerja sama yang baik antara pemerintah dan sektor industri. Kepedulian ini memberikan makna bahwa industri dalam negeri tidak hanya sebagai penggerak roda perekonomian, tapi juga berbagi beban di kala negara dalam kondisi sulit.
Selama pandemi, Kemenperin bertekad untuk menjaga aktivitas sektor industri terus berjalan karena untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik dan pasar ekspor.
“Dengan sektor industri tetap beroperasi, turut menjaga investasi dan serapan tenaga kerja yang ada, yang tentunya memacu pertumbuhan ekonomi,” jelas Putu. Adapun kebijakan strategis yang mendukung hal tersebut, antara lain pemberian izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI).
Selama ini, peran industri sudah sangat banyak dalam upaya mendukung penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. “Kemenperin juga turut memfasilitasi sektor industri dalam pembuatan alat pelindung diri (APD) hingga penyediaan oksigen, tabung oksigen dan generator oksigen,” tandasnya.
Industri Hasil Tembakau (IHT) mencatatkan kinerja yang gemilang dan berperan penting dalam peningkatan ekonomi negara. Pada tahun 2020, ekspor produk IHT dapat dipertahankan senilai US$ 864,41 juta.
Sektor IHT merupakan penyumbang penerimaan negara terbesar melalui cukai hasil tembakau, PPN dan PPh. Pada tahun 2020, pendapatan cukai hasil tembakau mencapai Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4% bagi APBN.
Di samping itu, IHT mampu menyerap tenaga kerja dari hulu ke hilir dengan jumlah mencapai 2 juta petani tembakau, 1,5 juta petani cengkeh, 600 ribu tenaga pabrik, dan 2 juta tenaga kerja di sektor distribusi dan retail.