Studi: Pasien Covid-19 Bergejala Parah Berpotensi Terkena Autoimun
Ancaman autoimun ternyata mengintai pasien Covid-19 dengan gejala parah. Ini lantaran virus bisa mengelabui sistem kekebalan seseorang untuk menyerang tubuhnya sendiri.
Pernyataan tersebut disampaikan peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Communications. Studi yang dipimpin Dr. Paul Utz dari Universitas Stanford, Amerika Serikat itu membandingkan sampel darah 147 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit serta 41 sukarelawan yang sehat.
Dari hasil penelitian mereka, autoimun diidentifikasi pada sekitar 73 atau 50% dari total pasien corona. Sedangkan dari sukarelawan yang sehat, penyakit imun itu ditemukan pada 6 orang atau 15%.
Selanjutnya, peneliti mengambil sampel darah pada 48 pasien Covid-19 yang diambil pada hari yang berbeda untuk melacak perkembangan autoimun. Dalam sepekan, sekitar 20% pasien telah mengembangkan antibodi baru dalam tubuh mereka.
"Antibodi ini tidak ada pada hari mereka dirawat," kata Paul Utz seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/9).
Dari hasil penelitiannya, Utz mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi untuk mencegah Covid-19 memburuk. Apalagi pasien dengan gejala parah bisa memicu pembentukan autoimun.
"Anda dapat menghadapi masalah seumur hidup karena virus dapat memicu autoimunitas," katanya. Namun, ia belum mempelajari apakah autoimun tersebut bertahan dalam tubuh pada setahun hingga dua tahun kemudian.
Mengutip dari Alodokter, penyakit autoimun adalah kondisi ketika kekebalan tubuh seseorang menyerang dirinya sendiri. Normalnya, sistem ini berfungsi untuk menjaga tubuh dari organisme asing seperti bakteri atau virus.
Ketika terserang organisme asing, tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit. Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan juga melihat sel tubuh yang sehat sebagai ancaman sehingga antibodi yang dilepaskan menyerang sel-sel sehat.
Turunan dari autoimun mencakup lebih dari 80 penyakit, termasuk di dalamnya diabetes tipe 1, lupus (penyakit inflamasi kronis karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri), dan psoriasis (kulit bersisik).
Penyakit lain yang merupakan turunan autoimun yaitu multiple sclerosis, tiroiditis Hashimoto. rheumatoid arthritis dan sindrom Guillain-Barre yang bisa menyebabkan kelumpuhan penderitanya.