Jokowi Pilih Andika Calon Panglima TNI, Reshuffle Potensi Makin Dekat
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Seiring keputusan tersebut, kabar reshuffle alias kocok ulang kabinet kembali muncul.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi posisi calon Panglima baru akan dibarengi dengan kocok ulang kabinet. Apalagi Partai Amanat Nasional (PAN) telah masuk koalisi pemerintah.
“Kalau melihat tanda-tanda alam sepertinya dibarengi reshuffle kabinet, terutama (untuk) memastikan PAN dapat jatah Menteri,” kata Adi kepada Katadata.co.id, Jumat (5/11).
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin juga memprediksi kemungkinan reshuffle dalam waktu dekat. Namun ia mengatakan kocok ulang bisa saja terjadi usai pergantian Panglima TNI rampung.
“Soal siapa saja yang akan diganti itu tergantung Presiden,” kata Ujang.
Adapun Istana belum memberikan sinyal akan adanya pengumuman reshuffle dalam waktu dekat, “Belum (ada rencana pengumuman),” kata Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono dalam pesan singkat, Kamis (4/11).
Jokowi dikabarkan akan segera melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini seiring kepastian pemilihan Panglima TNI baru dan masuknya PAN dalam koalisi pemerintah.
PAN pun dikabarkan sudah menyodorkan sejumlah nama kadernya untuk mengisi kursi menteri, mulai dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dua mantan ketua umumnya: Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir, hingga Sekjen PAN Eddy Soeparno. Namun, dikabarkan Jokowi lebih memilih Zulkifli untuk mengisi posisi di kabinet dengan pertimbangan soliditas koalisi hingga masa akhir jabatannya tahun 2024.
Zulkifli dikabarkan berpeluang menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), yang saat ini diduduki oleh Muhadjir Effendy. Tak berhenti sampai di situ saja, Jokowi juga dikabarkan akan menggeser dan mengganti posisi sejumlah menteri.
Reshuffle juga disebut-sebut menyasar kursi Menteri Perhubungan, Menteri Hukum dan HAM, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Reshuffle ini bisa melibatkan sekitar delapan kursi menteri," kata seorang sumber di kalangan politisi.
Sedangkan Eddy Soeparno mengatakan partai berlambang matahari terbit tersebut telah mendukung kebijakan pemerintah. Meski demikian ia sejak beberapa bulan lalu enggan berspekulasi mengenai kemungkinan PAN dapat jatah di Kabinet.
“Jangan berspekulasi, saya fokus menjalankan tugas sebagai anggota DPR,” kata Eddy pada 26 Agustus lalu.