Ridwan Kamil Curhat Minat Warga Jawa Barat Disuntik Vaksin Turun
Pemerintah daerah berupaya mengejar target pencapaian vaksin Covid-19. Namun, minat masyarakat terhadap vaksin Covid-19 tengah menurun lantaran menganggap penularan virus corona sudah reda.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan persepsi tersebut menghambat dalam mencapai target vaksinasi. "Persepsi masyarakat yang menganggap Covid surut dan membuat minat vaksin menurun," kata Ridwan Kamil pada webinar Katadata bertajuk "Jawa Barat Kejar Vaksinasi, Pulihkan Ekonomi", Rabu (22/12).
Pemerintah provinsi Jawa Barat mencatat hingga 21 Desember, sebanyak 26 juta orang atau 70,73% dari total penduduk Jawa Barat menerima vaksin dosis pertama. Adapun, vaksinasi dosis kedua mencapai 19 juta atau 50,9% dari jumlah penduduk.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, rata-rata kecepatan vaksinasi mencapai 150 suntikan per hari atau naik 1% per dua hari. Dengan kecepatan itu, ia memperkirakan capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa Barat akan mencapai 75% pada akhir Desember.
Menghadapi kendala penurunan animo masyarakat terhadap vaksin, Jawa Barat menyiapkan beberapa strategi. "Kami tidak menyerah," ujar dia.
Berbagai upaya yang disiapkan di antaranya mewajibkan anak-anak yang hendak vaksinasi untuk membawa dua hingga tiga orang anggota keluarganya. Tanpa mengikuti syarat tersebut, anak akan sulit mendapatkan vaksin Covid-19.
Kemudian, Kang Emil juga mendorong puskesmas untuk melakukan vaksinasi keliling. Selanjutnya, warga yang menerima bantuan sosial harus disuntik vaksin corona.
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Namun, Kanag Emil mengatakan upaya ini ditempuh demi mengutamakan keselamatan warga.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksinasi dosis kedua memang menjadi tantangan di tengah angka kasus harian yang rendah.
Namun, pihaknya tetap mendorong pemerintah daerah untuk mencapai target minimal 70% masyarakat sudah divaksinasi dosis pertama pada akhir tahun ini. Untuk mengejar target itu, Kementerian Kesehatan mendorong inovasi pemerintah daerah.
"Genjot vaksinasi dan terus sosialisasi, edukasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika," ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Al Rasyid juga melakukan sejumlah inovasi dalam mengejar target vaksinasi. Salah satunya, Dinas Kesehatan melakukan penyuntikan pada malam hari. "Untuk sasaran vaksinasi di pengunungan, kami vaksinasi tidak pada siang tapi pada malam hari," katanya.
Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Kawal Covid19 dan Change.org menunjukkan, masih ada 38,8% masyarakat Jawa Barat yang tidak bersedia divaksin Covid-19. Berikut grafik Databoks:
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan