Pemerintah Prediksi Lonjakan Covid-19 di Luar Jawa-Bali 3-4 Pekan Lagi

Rizky Alika
7 Februari 2022, 17:33
covid-19, Jawa-Bali
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Petugas menata meja di dekat tempat tidur pasien di Rumah Sakit Lapangan Tembak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/2/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

Kasus Covid-19 tengah meningkat di wilayah Jawa-Bali. Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto memperkirakan, kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali juga akan meningkat pada tiga sampai empat minggu setelah peningkatan kasus corona wilayah Jawa-Bali.

"Memang masih lagging antara Jawa dan non-Jawa. Berdasarkan lonjakan Delta itu sekitar tiga sampai empat minggu," kata Airlangga dalam konferensi pers daring, Senin (7/2).

Saat ini, kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali masih tercatat 2.405 kasus atau 6,7% dari total kasus konfirmasi harian nasional.
Sementara kasus di Jawa-Bali melonjak drastis sejak awal Februari.

 Sementara, angka reproduksi kasus mengalami kenaikan di beberapa daerah.  Angka reproduksi adalah rata-rata banyak orang yang terinfeksi akibat terpapar dari 1 orang yang positif atau sakit.

Beberapa di antaranya, angka reproduksi kasus di Kalimantan naik 1,02%, Maluku naik 1,12%, dan Papua naik 1,07%. Sementara, Nusa Tenggara meningkat 1,04% dan Sulawesi naik 1,02%.

Adapun, keterisian tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) yang tertinggi berada di Sulawesi Tenggara sebesar 15%, Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing 11%. Kemudian, Kalimantan Selatan dan Bengkulu tercatat masing-masing 10%.

"Sisanya di bawah 10%," ujar dia.

Untuk itu, pemerintah akan mempercepat vaksinasi Covid-19 dosis primer di luar Jawa-Bali.

Terlebih, baru dua wilayah yang memiliki capaian vaksinasi dosis kedua di atas 70%, yaitu Kepulauan Riau sebesar 85,6% dan Kalimantan Timur 71,2%.

 Adapun, vaksinasi diutamakan untuk kelompok lanjut usia dan penderita komorbid.

"Selanjutnya vaksinasi dosis ketiga perlu diakselerasi agar Omicron tidak berpindah dari Jawa ke luar Jawa," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Dalam kesempatan itu, Airlangga memastikan ada 37 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 3, 259 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 2, dan 90 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 1. "Level 4 masih nol," katanya. 

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus konfirmasi harian di Jakarta, Banten, dan Bali saat ini sudah melebihi jumlah kasus harian pada saat ketiga wilayah tersebut tengah berada pada gelombang penularan Delta.

Sebagai informasi, gelombang varian Delta berlangsung sejak akhir Mei hingga awal Agustus di mana puncaknya terjadi pada pertengahan Juli.

"Sekarang sudah ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Delta lalu," kata Budi.

 Secara rinci, tambahan kasus corona harian di DKI Jakarta sudah menembus angka 15.800. Adapun, pada puncak kasus harian Delta, tambahan kasus positif  di ibu kota mencapai 14.600.

Kemudian, tambahan kasus konfirmasi corona di Banten sudah mencapai 4.800 kasus, lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta sebanyak 3.900.

Sementara, tambahan kasus Covid-19 di Bali sempat menyentuh 2.000 kasus, lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta sebanyak 1.900 kasus.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...