10 Jenis Pengangguran dan Dampaknya pada Ekonomi
Sebagai negara berkembang Indonesia memiliki permasalahan dalam ketenagakerjaan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan perlindungan tenaga kerja.
Dalam dunia kerja ada istilah angkatan kerja, pengangguran, dan tenaga kerja. Angkatan kerja adalah orang-orang yang bersedia dan mampu untuk bekerja.
Tenaga kerja adalah seseorang yang mampu bekerja untuk menghasilkan produk barang dan jasa. Tenaga kerja ini mampu menghasilkan kebutuhan untuk masyarakat.
Pengangguran adalah orang yang mencari kerja atau sama sekali tidak bekerja. Untuk mengurangi jumlah pengangguran diadakan kesempatan kerja sesuai permintaan tenaga kerja.
Mengutip laman Kemdikbud.go.id, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Contohnya di Indonesia ada pengembangan kemampuan melalui pelatihan.
Ada juga pengelolaan prestasi tenaga kerja untuk meningkatkan profesionalisme di bidang tenaga kerja, peningkatan gizi, kesehatan, dan kualitas mental.
Penyebab Pengangguran
- Penduduk di suatu negara relatif banyak
- Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan persyaratan yang diminta di dunia kerja
- Pendidikan dan ketrampilan masyarakat masih rendah
- Teknologi semakin modern namun masyarakat belum bisa menguasai
- Lapangan kerja dipengaruhi oleh musim dan jumlah yang diterima sedikit
- Pengusaha mengejar keuntungan dengan berbagai cara seperti menyerap sedikit tenaga kerja
- Keamanan suatu negara belum stabil
- Kondisi ekonomi dan politik negara tidak stabil
Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi
Pengangguran berdampak pada pembangunan dan ekonomi. Pembangunan suatu negara bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya pengangguran.
Dampak pengangguran di bidang pembangunan dapat menurunkan pendapatan nasional, pendapatan perkapita masyarakat, sumber utama kemiskinan, hingga pemborosan sumber daya, dan potensi yang ada.
Faktor yang menentukan kemakmuran masyarakat di suatu negara dipengaruhi oleh pendapatan. Masyarakat di negara maju mendapatkan pendapatan tinggi karena tenaga kerja banyak dibutuhkan.
Sedangkan tenaga kerja berdampak mengurangi pendapatan masyarakat. Hal ini menimbulkan permasalahan di bidang konsumsi, kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Berikut dampak pengangguran di bidang ekonomi:
1. Kegiatan Produksi Terhambat
Mengutip dari Buku Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, pendapatan per kapita dan nasional bisa menurun karena pengangguran. Penyebabnya kualitas dan produk yang dihasilkan menurun.
2. Kegiatan Distribusi Tidak Lancar
Produk yang dihasilkan suatu perusahaan bisa berkualitas rendah, hingga tidak laku di pasaran. Hal ini bisa mempengaruhi rendahnya pertumbuhan ekonomi karena produk tidak laku di pasar dalam negeri dan luar negri.
3. Menurunkan Pendapatan Per Kapita
Orang yang tidak bekerja tidak dapat menghasilkan uang, barang, dan jasa. Semakin banyak orang yang menganggur dapat mempengaruhi produk domestik bruto (PDB). Turunnya PDB bisa mempengaruhi turunnya pendapatan perkapita.
Rumus menghitung PDB:
PDB tahun x Jumlah penduduk tahun
4. Kegiatan Konsumsi Berkurang
Jumlah pengangguran tinggi bisa menurunkan kegiatan produksi. Penyebabnya, karena barang yang dibutuhkan konsumen tidak terpenuhi oleh produsen.
5. Meningkatkan Biaya Sosial
Biaya sosial meningkat karena jumlah pengangguran bertambah. Masyarakat harus membayar biaya perawatan untuk pasien yang mengalami depresi karena lama menganggur.
Biaya pengobatan dan keamanan akan bertambah karena tindakan kriminal. Tingginya jumlah pengangguran bisa memicu kerusuhan dan demonstrasi.
6. Penerimaan Negara Menurun
Orang yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan. Dampaknya negara mengalami penurunan pajak penghasilan yang didapatkan dari tenaga kerja.
Jenis-jenis Pengangguran
Berdasarkan lama waktu kerja dan faktor penyebab terjadinya pengangguran dibedakan menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya:
1. Pengangguran Ketidakcakapan
Pengangguran ketidakcakapan adalah jenis pengangguran karena seseorang memiliki cacat fisik atau jasmani. Hal ini mempengaruhi seseorang untuk sulit diterima menjadi pekerja.
2. Pengangguran Terselubung
Jenis pengangguran karena pekerja memakai waktu kerjanya penuh dalam suatu pekerjaan. Kemudian pekerja dipindahkan di sektor lain yang tidak sesuai keterampilan.
3. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan di suatu daerah.
4. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman biasanya terjadi di bidang pertanian. Para petani menganggur di musim paceklik untuk menunggu panen. Ketika masa panen tiba petani kembali bekerja di kebun dan sawah.
5. Pengangguran Friksional
Penyebab terjadinya pengangguran friksional karena jumlah lowongan tenaga kerja tidak sesuai dengan permintaan tenaga kerja. Para pekerja menginginkan pindah pekerjaan lain tetapi mereka belum menemukan pekerjaan baru yang sesuai.
6. Pengangguran Upah Terlalu Tinggi
Pengangguran upah terlalu tinggi karena pencari kerja menginginkan gaji yang tinggi. Sedangkan perusahaan belum mampu memenuhi keinginan tersebut.
7. Pengangguran Teknologi
Perusahaan menggunakan mesin dan teknologi untuk menggantikan manusia. Jumlah karyawan dikurangi dapat meningkatkan jumlah pengangguran.
8. Pengangguran Struktural
Jenis pengangguran karena terjadi perubahan struktur di suatu negara. Contohnya negara agraris berubah menjadi tenaga industri, sehingga pencari kerja tidak memenuhi bidang yang sesuai.
9. Pengangguran Voluntary
Jenis pengangguran karena seseorang bekerja secara sukarela. Pekerjaan sukarela ini dilakukan dalam waktu tertentu, sementara di waktu lain menganggur.
10. Pengangguran Potensial
Jenis pengangguran karena pekerja ditarik ke sektor lain, tanpa mengurangi output. Dampaknya terjadi perubahan dalam produksi, seperti pemakaian mesin yang sebelumnya memakai tenaga manusia.