Dua Bulan Jelang Formula E, Sirkuit dan Penjualan Tiket Belum Siap
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dianggap kurang matang menyiapkan perhelatan ajang balap mobil listrik internasional Formula E Jakarta. Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix akan diadakan dua bulan mendatang pada 4 Juni 2022, tapi pembangunan sirkuit masih dalam tahap konstruksi dan belum ada penjualan tiket.
"Kami mempertanyakan mundurnya jadwal penjualan tiket Formula E. Ini semakin aneh. Karena apa lagi, kalau bukan persiapannya yang kurang," kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, dikutip dari Antara, Rabu (30/3).
Pembangunan sirkuit Formula E Jakarta hingga Jumat (25/3) baru mencapai 87,9%. Kontruksi itu belum termasuk pembangunan untuk tempat penonton, paddock atau garasi tim balap, dan fasilitas pendukung lainnya.
Wincitra khawatir waktu yang tersisa dua bulan tak cukup untuk promosi penjualan tiket. "Jadwal penjualan tiket diundur. Berarti kan kurang dari dua bulan saja promosinya. Apakah cukup?," katanya.
Dia membandingkan persiapan Formula E di Vancouver, Kanada dan di New York, Amerika Serikat yang dilaksanakan pada pertengahan Juli 2022. Panitia acara tersebut sudah menjual tiket sejak Maret atau empat bulan sebelum pelaksanaan.
Panitia konser penyanyi Justin Bieber pun sudah menjual tiket, padahal agendanya akan dilaksanakan pada November mendatang. "Bahkan informasi terkait lokasi duduk, harga, sudah bisa diakses dari sebelum penjualan tiket dibuka," ucapnya.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengingatkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menyepelekan penyelenggaraan Formula E. Apalagi ajang ini menggunakan dana APBD mencapai Rp 560 milliar.
Adapun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan Jakarta Propertindo (Jakpro) masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai menjual tiket Formula E. Riza menyatakan panitia sudah memperhitungkan dan melakukan studi ke negara lain.
Terkait dengan penyelenggaraan Formula E di Kanada yang sudah menjual tiket untuk agenda Juli nanti, Riza menyatakan Kanada memang lebih siap dan berpengalaman.
"Kanada itu kan sudah punya pengalaman, infrastrukturnya juga sudah selesai, karena 2017 kan sudah pernah menyelenggarakan jadi berpengalaman," kata dia.
Jakpro juga belajar dari negara-negara yang sudah menyelenggarakan balap internasional mobil listrik itu. "Kami akan upayakan lebih cepat ya untuk pengumumannya," kata Riza.
Sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mengurangi kapasitas penonton Formula E yang semula ditargetkan 50 ribu penonton menjadi 10 ribu. Riza mengatakan kapasitas penonton Formula E yang dikurangi 40 ribu penonton karena menyesuaikan daya tampung di Ancol, Jakarta Utara yang terbatas.
"Tempatnya di Ancol memiliki keterbatasan jadi memang disesuaikan dengan tempat yang ada," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (28/3).
Luas Ancol yang terbatas membuat jumlah penonton tidak memungkinkan berkapasitas yang besar. Namun, Riza tidak menjelaskan soal ada tidaknya kajian yang yang dilakukan menyangkut kapasitas penonton.
Ajang Formula E pertama kali akan berlaga di Indonesia. Tidak seperti ajang balap Formula 1 yang kebanyakan menggunakan sirkuit khusus, sirkuit Formula E dibuat dengan merancang ulang jalan raya yang sudah ada.