Data Kesehatan Masyarakat Akan Terhubung Mulai dari RS hingga Apotek

Rizky Alika
6 April 2022, 15:49
kesehatan, kementerian kesehatan, data
pixabay.com/Orzalaga
Ilsutrasi dokter. Pemerintah akan mengintegrasikan data kesehatan masyarakat.

Pemerintah berencana menyatukan data kesehatan untuk memudahkan masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan data setiap penduduk terkait riwayat berobat hingga aktivitas olahraga akan terhubung di masa depan.

"Itu datanya akan kami integrasikan dan dihubungkan," kata Budi dalam webinar Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2022 yang diselenggarakan Katadata.co.id, Rabu (6/4).

Ia memberikan contoh, data dirinya check up di rumah sakit, pemeriksaan darah di laboratorium, pembelian obat di sebuah apotek, hingga aktivitas lari maupun berenang  nantinya akan saling terhubung. Dengan demikian, ia bisa menunjukkan riwayat kesehatannya saat berobat.

Masyarakat nantinya juga hanya perlu memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat konsultasi dengan dokter. Kemudian, dokter bisa mengecek data pasien melalui sebuah platform digital. "Nanti bisa dilihat, dalam enam bulan terakhir hasil cek darahnya ini. Orangnya aktif olahraga," ujar dia.

Nantinya, platform digital itu bisa digunakan oleh fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, hingga laboratorium. Selain itu, data juga dapat diakses dan dimiliki oleh pasien.

Selain itu, data tersebut akan mengikuti format data kesehatan global agar bisa digunakan di negara lain. Hal ini tak ubahnya seperti rekening perbankan nasional yang bisa digunakan pada mesin EDC di negara lain.

Selain itu, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu ingin data kesehatan setiap individu bisa disimpan dalam sebuah data base besar. Nantinya, data tersebut bisa ditutupi identitasnya.

Kemudian, data akan dimanfaatkan peneliti hingga start up pada machine learning, kecerdasan buatan (AI), hingga big data analytic untuk menciptakan produk berbasis data.

Budi memperkirakan, akan ada jutaan data USG hingga data x-ray pada setiap tahunnya. "Sehingga bisa bangun cara diagnostik yang lebih presisi karena data tadi," katanya.

Saat ini, pemerintah telah menyusun cetak biru terkait integrasi data kesehatan tersebut. Rencana itu juga akan disebarkan kepada para pemangku kepentingan, seperti rumah sakit.

Adapun, cetak biru itu akan diluncurkan pada April ini. Para pemangku kepentingan bakal diberikan waktu selama setahun untuk memenuhi data sesuai format yang ditentukan. "Sehingga interkonektivitas akan terjadi," katanya.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...