BRImo Mudahkan Belanja Selama Libur Lebaran dengan QRIS
BRImo senantiasa menemani nasabah dalam setiap momennya, termasuk dengan momen libur lebaran tahun 2022 kali ini.
Nasabah dapat berbelanja, membayar makanan di resto, hingga bersedekah dan zakat melalui fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tersedia di BRImo.
BRI terus melakukan transformasi dengan menyediakan fitur pembayaran scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terlengkap baik dari sisi nasabah maupun mitra merchant.
Fitur pembayaran tersebut hadir dalam dua cara.
Pertama, pengguna menunjukkan QRIS pada merchant dan merchant yang akan melakukan pemindaian atau biasa disebut metode Customer Presented Mode (CPM), dalam aplikasi BRImo.
Metode ini juga didukung dengan adanya fitur QR Pedagang sehingga mitra merchant dapat melakukan pemindaian QRIS secara langsung tanpa perlu tambahan device.
Cara kedua dilakukan sebaliknya yaitu pengguna melakukan pemindaian QRIS yang ada pada merchant atau disebut metode Merchant Presented Mode (MPM).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan upaya ini merupakan wujud BRI dalam menerapkan operasional yang customer centric.
BRImo pun menjadi jawaban atas kebutuhan transaksi nasabah hanya dalam satu aplikasi saja.
“Dengan menggunakan fitur QRIS di BRImo, nasabah semakin mudah untuk bertransaksi ketika berbelanja, makan di restoran favorit, hingga bersedekah,” ujar Handayani.
Ia juga menambahkan, selain itu bagi mitra merchant juga dimudahkan karena tidak perlu menyediakan uang kembalian juga pencatatan menjadi lebih praktis.
Kemudahan bertransaksi ini juga didorong oleh semakin banyak merchant yang bekerja sama dengan BRI.
Hingga akhir kuartal I-2022, sebanyak 2,1 juta mitra merchant BRI telah menerima pembayaran menggunakan QRIS.
Dari jumlah merchant tersebut, tercatat frekuensi transaksi tumbuh sembilan kali lipat dan sales volume lima belas kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Sejalan dengan kinerja QRIS, jumlah pengguna BRImo telah menembus 16 juta user/nasabah dengan laju transaksi hingga 313,88 juta kali atau tumbuh 238 persen year on year (yoy).
(Tim riset katadata)