Pemerintah Akan Karantina Wilayah untuk Cegah Penyebaran Wabah PMK
Presiden Joko Widodo menawarkan manuver baru dalam penanganan penyakit kuku dan mulut (PKM) yang menyerang hewan ternak di Jawa Timur. Sama halnya dengan penanganan pandemi Covid-19, kali ini Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerapkan karantina wiayah (lockdown) untuk mencegah mutasi virus yang menyebabkan PKM.
“Saya minta ini Menteri Pertanian segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah supaya mutasi ternak dari satu tempat ke tempat yang lain, atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten apalagi provinsi ke provinsi betul-betul bisa dicegah,” ujar Joko Widodo dalam pengantarnya untuk Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengarahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) untuk melakukan penjagaan ketat di lapangan hingga menyarankan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus.
“Selain Kementerian Pertanian, saya juga meminta Kapolri betul-betul menjaga mengenai pergerakan ternak-ternak dari daerah yang sudah dinyatakan ada PMK. Bentuk Satgas, hingga jelas siapa nanti yang bertanggungjawab,” jelas Jokowi.
Sebagai informasi, wabah PMK ini ditemukan pada ternak di empat kabupaten di Jawa Timur. Sebanyak 1.247 ekor sapi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto sudah terjangkit penyakit ini. Tingginya tingkat penularan PMK, yakni senilai 90 hingga 100%, membuat pemerintah Provinsi Jawa Timur menutup sementara pasar hewan di empat kabupaten tersebut.
Dalam paparannya, Jokowi juga memberi lima arahan lainnya berkaitan dengan pemberlanjutan PPKM di Tanah Air, kemudian pengelolaan arus mudik dengan baik oleh pihak kementerian, Polisi, dan TNI, dan kewaspadaan atas gejolak ekonomi global.
Keempat, Jokowi menghimbau agar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua mendatang bisa dipertahankan sebaik kuartal pertama saat ini. Kelima, pentingnya percepatan realisasi belanja APBN, APBD, dan BUMN yang berdampak pada ekonomi rakyat. Jokowi juga mengingatkan jajaran menterinya untuk tetap fokus pada tanggungjawab masing-masing meski persiapan Pemilu 2024 akan dimulai pertengahan tahun ini.