ToT untuk Guru Pesantren, Erick Thohir: Hasilkan SDM Kelas Satu

Image title
Oleh Yanuar
13 Juni 2022, 11:40
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan penerima bantuan dari perwakilan pondok pesantren saat berkunjung ke Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022). Kunjungannya tersebut dalam rangka kolaborasi program Tanggung Jawa
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/zk/nym.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan penerima bantuan dari perwakilan pondok pesantren saat berkunjung ke Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/6/2022). Kunjungannya tersebut dalam rangka kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan Program Bisnis Terapan (vokasi) Pondok Pesantren berupa pelatihan tata boga, tata rias, manajemen bisnis, teknologi dan informasi guna meningkatkan sumber daya manusia di pondok pesantren.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya menggelar pelatihan Training on Trainer (ToT) untuk 78 guru dari 26 pondok pesantren di Jawa Timur.

Ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN.

Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menginisiasi pelatihan ini, pendidikan dan pengembangan pesantren sangat penting karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Karena itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di pesantren mutlak perlu agar pesantren juga memiliki SDM kelas satu.

Erick Thohir yakin program ini sangat bermanfaat bagi umat serta para santri, dan masyarakat pada umumnya.

"Insya Allah program TJSL ini dapat berjalan dengan baik, dan bermanfaat bagi umat," kata Erick Thohir dalam unggahannya di akun instagram resmi @erickthohir pada Jumat, 10 Juni 2022.

Ia juga menegaskan bahwa program ini bukan program pribadi dirinya melainkan Kementerian BUMN.

Karena itu, kata dia, siapa pun Menteri BUMN yang akan menjabat berikutnya, program ini harus dilanjutkan. "Ini penting soalnya," kata Erick Thohir.

"Dalam merajut sebuah program, programnya harus berjalan jangka panjang. Tidak bisa kita buat program jangka pendek, apalagi setengah-setengah,” kata dia.”Dan tidak baik juga membuat program yang tidak bisa konkret dan merasakan hasilnya."

Pada bagian lain Erick Thohir mengungkapkan, sebuah program yang pro-rakyat akan bisa berjalan dengan baik bila ada kerja sama dengan hati terbuka dan ikhlas dari semua pihak.

Masyarakat Indonesia, kata dia, bisa membuktikan bisa meningkatkan kemampuan sebagai bangsa besar, bukan sebagai bangsa yang hanya bisa menonton ketika negara lain perekonomiannya maju.

“Padahal kemajauan ekonomi negara lain berasal dari sumber daya alam Indonesia dari market Indonesia yang besar," katanya.

 (Tim Riset Katadata)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...