Banyak Gerai Holywings Ditutup, Bagaimana Nasib Ribuan Pegawainya?
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menutup 12 Holywings yang ada di ibu kota. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria berjanji mencarikan solusi nasib 3.000 karyawan tempat hiburan tersebut.
Riza tak menjelaskan secara rinci solusi apa yang dimaksud. Namun ia mengatakan bahwa Pemprov memiliki program pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
"Ini jadi perhatian kami bersama, ke depan kami carikan solusinya," kata Riza di Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/6) dikutip dari Antara.
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga berjanji memfasilitasi karyawan Holywings setelah tiga gerai kafe tersebut ditututup. Ketiga gerai berada di BSD City, Gading Serpong, dan Lippo Karawaci.
Pemkab menganggap tiga Holywings tersebut melanggar Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2004 karena menyebabkan keresahan masyarakat.
"Mereka (pengelola) juga harus bertanggung jawab dengan kejadian seperti ini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesal Rasyid di Tangerang, Rabu (29/6).
Pemkab juga akan berkoordinasi dengan Holywings untuk mendata karyawan yang terdampak. Rencananya, pemda akan menawari para pegawai untuk ikut peningkatan kompetensi.
"Mungkin nanti dari mereka (karyawan) ada yang mau ikut pelatihan atau wirausaha, nanti difasilitasi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Rudi Hartono.
Selain Jakarta dan Tangerang, gerai Holywings juga ditutup di Surabaya, Bandung, Semarang dan Bogor. Khusus di Bandung dan Semarang, penutupan atas inisiatif pengelola perusahaan.
Banyak daerah yang menutup Holywings usai promosi tempat hiburan tersebut yang memberikan minuman keras (miras) gratis bagi pengunjung bernama "Muhammad" dan "Maria".
Adapun 12 Holywings di DKI ditutup dengan alasan tak sesuai dengan perizinan. Pemprov memberikan kesempatan kepada manajemen Holywings kembali mengoperasikan bisnisnya kembali dengan syarat memperbaiki dokumen.