Pandemi Covid-19 Dorong Kebutuhan akan Jurnalisme Data
Pandemi Covid-19 telah mendorong naiknya kebutuhan akan jurnalisme berbasis data, seiring dengan meningkatnya kebutuhan publik akan informasi soal kesehatan. Jurnalisme data juga dibutuhkan untuk menangkal misinformasi atau hoaks yang banyak beredar selama pandemi.
Hal ini disampaikan Pemimpin Redaksi Katadata.co.id Yura Syahrul dalam acara pembukaan Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten, Rabu (27/7/2022).
"Jurnalisme data memberikan solusi dari problem yang ada di publik saat ini," kata Yura dalam acara tersebut.
Sejak awal terjadinya pandemi, banyak media massa sudah mengembangkan konten terkait data Covid-19 dalam beragam bentuk, mulai dari infografis sampai microsite yang berisi data kasus Covid-19 harian.
Namun, kendati trennya mengalami pertumbuhan, jurnalisme data juga menghadapi tantangan dari segi kemampuan memahami data berupa angka (numeracy) baik di kalangan jurnalis maupun pembacanya.
"Jurnalisme data bisa jadi memang perlu waktu untuk memberikan edukasi ke masyarakat, untuk mau melihat informasi dalam bentuk data," kata Wakil Rektor Universitas Multimedia Nusantara Andrey Andoko, yang turut hadir dalam acara pembukaan DCJ-CI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Ketua Dewan Pers Indonesia Azyumardi Azra mendorong media massa untuk terus mengembangkan kemampuan jurnalisme data di ruang redaksinya.
"Ini (jurnalisme data) penting sekali dalam rangka mempertinggi jurnalisme kita ini ke tingkat internasional, dan dengan demikian bisa menghasilkan karya-karya jurnalistik yang mendorong masyarakat, bukan hanya meningkatkan literasinya, tetapi juga mampu berpikir kritis, berwawasan luas, dan mampu merespon perubahan secara tepat di dalam masyarakat kita," jelas Azyumardi Azra dalam sambutannya untuk acara DCJ-CI.
Adapun DCJ-CI merupakan konferensi jurnalisme data pertama di Indonesia. Konferensi yang digelar selama 27-30 Juli 2022 ini mendatangkan praktisi jurnalisme data dari berbagai negara untuk berbagi wawasan melalui 6 diskusi panel, 16 seminar, dan 6 sesi pelatihan. Selain dari Indonesia, beberapa pematerinya berasal dari AS, Singapura, dan Malaysia.
Project Officer DCJ-CI Utami Diah Kusumawati melaporkan sudah ada sekitar 1.200 orang dari kalangan media massa, perguruan tinggi, dan lembaga pemerintahan yang terdaftar sebagai peserta acara ini.
"Kita berharap bisa mendorong (jurnalisme) Indonesia menjadi lebih baik dengan berbasis data dan fakta," kata Utami dalam pembukaan konferensi DCJ-CI di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten, Rabu (27/7/2022).