PLN Ajak Industri Terlibat dalam Menyediakan Energi Hijau

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
23 Agustus 2022, 16:31
PLN Ajak Industri Terlibat dalam Menyediakan Energi Hijau
Katadata

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagaklistrikan PLN, Edwin Nugraha Putra mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan PLN dalam menyediakan energi hijau. Ia berharap, para industri ikut terlibat untuk membantu ataupun menyerap energi hijau yang telah disiapkan PLN.

Dia menegaskan, PLN tetap berkomitmen membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan. Sekalipun saat ini PLN sedang mengalami over suplai listrik.

PLN mencatat, dalam beberapa tahun mendatang suplai listrik akan terus bertambah, melalui mega proyek 35.000 Mega Watt (MW) yang masih terus berjalan. Hal ini akan menambah over suplai listrik di sejumlah wilayah seperti Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

"Misalnya dengan Pupuk Indonesia, kita sudah memetakan tempat-tempat yang memungkinkan kita alirkan energi hijau. Ini sedang kita letakan dan sekarang sedang berproses untuk melihat lebih jauh bagaimana kemungkinan untuk suplai tersebut masuk ke tempat-tempat industri," kata Edwin dalam acara KATADATA SAFE 2022, Selasa (23/8/2022).

Memastikan ketersediaan pasokan energi hijau juga sejalan dengan target PLN pada tahun 2025 yang diminta oleh pemerintah untuk mencapai 23 persen energi baru terbarukan. Pembangunan energi hijau tentu saja harus dikaitkan dengan kerja sama industri untuk memenuhi listriknya dari PLN.

"Perlunya offtaker, seperti pabrik pupuk, dan industri lainnya. Hal ini akan sangat membantu PLN di tengah kondisi over suplai pasokan listrik," ujarnya.

Di sisi lain, PLN berkomitmen mengatur untuk tidak memasukan energi fosil lagi ketika pertambahan beban terjadi. Dia memastikan bahwa PLN hanya menyelesaikam pembangunan 35.000 MW yang dimulai sejak tahun 2015.

"Nanti sepenuhnya untuk melayani beban-beban baru kita layani dengan energi baru terbarukan ke dalam sistemnya. Secara garis besar, itu yang kami lakukan," tegasnya.


President Director Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar mengatakan, sebagai perusahaan fast moving consumer good (FMCG) terbesar di Indonesia, Nestle memiliki dua komitmen besar untuk mendukung program dalam hal menjaga lingkungan.

Pertama, Nestle akan berupaya menjadi perusahaan dengan 0 emisi dalam 2050. Kedua, Nestle akan memastikan 100 persen dari kemasannya dapat didaur ulang.

"Ini dia komitmen sangat besar. Nestle Indonesia mengikuti komitmen ini dengan penuh. Meskipun kita tahu perjalanannya masih panjang, tapi kita punya komitmen 100 persen," kata Ganesan dalam acara SAFE Forum 2022: Industries Towards Net Zero yang diselenggarakan Katadata, Selasa (23/8).

Untuk mencapai dua komitmem tersebut, Nestle punya empat fokus yakni perubahan iklim, keberlanjutan kemasan, kepedulian air, dan keberlanjutan terhadap bahan baku.

Ia menegaskan, komitmen ini tidak hanya untuk Nestle saja, tetapi juga memastikan upaya pengurangan emisi karbon dapat dilakukan oleh mata rantai usaha perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...