AS: Rusia Hadapi Bencana Jika Nekat Pakai Senjata Nuklir di Ukraina

Ameidyo Daud Nasution
26 September 2022, 08:32
rusia, ukraina, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERSATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. TPX IMAGES OF THE DAY /foc.
Firefighters work at a site of a Russian missile strike in a sea port of Odesa, as Russia's attack on Ukraine continues, Ukraine July 23, 2022. Press service of the Joint Forces of the South Defence/Handout

Amerika Serikat memperingatkan konsekuensi besar jika Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Hal ini merespons pernyataan Moskow yang mengancam penggunaan senjata nuklir Jika Ukraina kukuh mempertahankan wilayahnya.

Rusia saat ini mencaplok empat wilayah di Ukraina Timur yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia. Presiden Vladimir Putin juga telah memobilisasi 300 ribu tentara.

"Jika Rusia melewati garis ini, akan ada konsekuensi bencana. Amerika Serikat akan merespons dengan tegas," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/9).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan wilayah Ukraina yang masuk dalam konstitusi Rusia di masa depan akan mendapatkan perlindungan penuh.

Ia lalu mengulang alasan Putin menyerang Ukraina. Lavrov mengatakan operasi khusus yang dijalankan untuk menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara tidak sah dan diisi dengan sosok-sosok berhaluan neo-Nazi.

Ukraina dan sekutunya telah menolak referendum empat wilayah sebagai tipuan untuk membenarkan perang serta mobilisasi pasukan Rusia. Adapun, parlemen Rusia dikabarkan akan membahas aturan penggabungan wilayah Ukaina itu pada Kamis (29/9).

Empat wilayah tersebut mewakili 15% luas Ukraina secara keseluruhan. Jika dicaplok, maka keempatnya akan menyusul Krimea yang dianeksasi pada 2014.

Meski demikian, pasukan Ukraina masih menguasai beberapa titik di empat wilayah tersebut. Mereka masih memegang kendali atas 40% wilayah ubu kota Provinsi Donetsk dan Zaporizhia. Pertempuran juga masih berlangsung di wilayah Kherson.

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada AS atas bantuan pertahanan udara yang diterimanya. Ukraina telah menerima Sistem Rudal Permukaan ke Udara (NASAMS) yang telah disetujui pengirimannya sejak akhir Agustus.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...